Drs Mardiya, Delapan Bulan Kursus Olah Vokal

KULONPROGO – Sebanyak 295 lagu telah diunggah di kanal Youtube Drs Mardiya diya dalam setahun. Pengunggah, pencipta lagu, sekaligus pemilik akun dengan 1450 subscriber Drs Mardiya (54) mengakui dirinya setahun ini memang bekerja keras dalam berkarya.

“Lagu-lagu sebagian besar bertema penyuluhan keluarga. Pesan atau isi agar masyarakat paham terhadap tema seperti saat menyambut Hari Keluarga Nasional, Hari Kontrasepsi, Kampung Keluarga Berencana (KB) dan lainnya,” ujar Mardiya yang sehari-hari menjabat sebagai Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulonprogo.

Meski piawai mencipta lagu, diceritakan, dulunya Mardiya sama sekali tak bisa menyanyi. Ia baru mulai belajar menyanyi pada 2014, sinau pada seorang pemain organ kenalannya. Setelah delapan bulan mengikuti kursus pada pemain organ akhirnya kemampuan olah vokal mulai terasah. “Kenapa niat banget belajar nyanyi sampai ikut kursus?. Waktu itu ada pentas semacam guyon maton untuk acara Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Program KB, ternyata semua yang terlibat bisa nyanyi hanya saya yang nggak pintar nyanyi. Jadinya termotivasi untuk belajar nyanyi. Ikut kursus tiap Sabtu selama 8 bulan. Tiap hadir bayar Rp 50 ribu,” kenang Mardiya diiringi derai tawa saat ditemui Selasa (24/11/2020).

Baca Juga:  Hadroh Nurul Amin Srikayangan Tampil di Wisata Alam Watu Bulus

Bagi Mardiya, ia berprinsip tak ada kata terlambat untuk memulai. Benar saja, tekad dan kerja keras terbukti saat ini. Setelah bisa nyanyi, ia makin terlecut hingga menghasilkan rekaman 13 album. Lagu-lagu yang dinyanyikan bervariasi selain lagu penyuluhan juga membawakan lagu-lagu Didi Kempot, Manthous, Koes Plus. “Pada 2016 bareng pencipta lagu Budi Jolong merilis 5 lagu, setahun berikutnya bikin 10 lagu atau satu album berjudul Jamu Jawa Kulonprogo. Di luar album, bikin lagu Hari Keluarga Nasional bikin lagu berjudul Ngopo Tuku, Kampung KB, Kuhias Kenanganku, Kampung KB versi Bahasa Indonesia, Airku dan Tomira,” terang Mardiya.

Sempat beberapa waktu kurang intensif berkarya, setahun belakangan Mardiya kembali ngebut. Bahkan merambah jagat baru sebagai seorang Youtuber. Konten didominasi lagu-lagu penyuluhan masyarakat. Sama seperti menyanyi. Dalam mengisi konten Youtube hingga unggahan lagu-lagunya mendapat apresiasi masyarakat, salah satunya lagu Kampung KB versi Bahasa Indonesia berdurasi 4 menit 29 detik telah ditonton hingga 12.000 kali, Mardiya memulainya dari nol. “Dulu unggah tidak bisa, apalagi edit video. Soal edit video, buat chanel, mengunggah konten, semua diajari anak,” ujarnya.

Baca Juga:  Leo: Lagu Jogjakarta Wujud Kecintaanku terhadap Kota Yogyakarta

Mengejar target mengunggah sebanyak mungkin lagu di Youtube, Mardiya kini tak lagi banyak mengalami kendala. Kemampuan dalam mencipta, menyanyi, bikin video, hingga mengunggah konten lagu diakui makin lancar. Sedangkan ide-ide mengarang lagu banyak datang dari apa yang dijumpai dalam keseharian. Saat jalan, mengamati sekitar, bahkan saat jajan di warung. Kerap secara spontan merekam video lalu dipasangkan dengan lagu-lagu yang sesuai lalu diunggah ke channel-nya. Di samping lagu lama dengan video klip baru, karya-karya lagu, musik dan rekaman baru terus dirilis. “Jalan ke sawah lihat suasana, tercipta lagu Panen Jagung, lihat orang asyik bersepeda kemudian jadi lagu Pit-pitan. Begitu prosesnya,” tambah Mardiya.

Atas kerja kerasnya mencipta lagu bertema penyuluhan, Mardiya mendapatkan sejumlah penghargaan. Salah satunya penghargaan yang diterima pada puncak perayaan Hari Keluarga Nasional 2019 di Banjarmasin. Mardiya meraih Piagam dan Lencana Cipta Karya Kencana. (Sukron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *