SLEMAN-Green Kayen berada di ujung utara Kalurahan Condongcatur menyimpan banyak keindahan. Sebuah pohon waru di lahan Green Kayen sisi utara menambah kesyahduan. Berteduh di bawahnya terasa adem.
Green Kayen kini berstatus sebagai rintisan desa wisata di wilayah Kalurahan Condongcatur Kapanewon Depok Kabupaten Sleman Provinsi DIY. Dirintis sejak 2016 silam. Dadang Hermawan pegiat Green Kayen sekaligus ketua Pokdarwis setempat mengatakan, setelah melewati banyak problematika, sejak 2021mulai berbenah hingga saat ini.
Menurut Dadang, dengan keanekaragaman hayati yang dimiliki, pihaknya menjadi tambah percaya diri dalam mengembangkan eduwisata Green Kayen.
“Di Green Kayen ditumbuhi aneka tanaman langka. Seperti pohon wuni, bendo, bayur/ wadang serta tanaman lain. Pohon bambu, waru, kliriside. Masing-masing mempunyai fungsi menopang kelestarian air,” ujar Dadang Minggu 20 Oktober 2024.
Ada yang menarik di ujung utara Joglo Green Kayen yakni adanya tanaman waru yang doyong. Doyongnya pohon waru secara kebetulan dan tanpa rekayasa. Bila diamati batang pohon waru yang doyong ke utara menambah keasrian. Nyaman bila kita berteduh di bawahnya.
Bentuk hati daun pohon waru sering kali menjadi simbol cinta dan kasih tulus sejati semakin berkilau tersengat sinar matahari. Terpaan angin sepoi-sepoi dan gemerisik daun-daun waru menghadirkan irama kedamaian yang merasuk di kalbu. Semakin menambah kesyahduan Green Kayen.
Seperti petikan dalam sebuah lagu:
“Waru-waru doyong, doyong ning pinggir kali, Ayo dha gotong-royong , gotong-royong ambangun negri_” Petikan lagu yang membawa pesan betapa pentingnya kebersamaan bergotong-royong dalam membangun negeri. Sebuah nilai agung warisan nenek moyang yang perlu kita lestarikan. (Tri Suhartati)