KULONPROGO – Batik kontemporer salah satu ikon produk di destinasi live in & education Segajih Hargotirto Kokap Kulonprogo. Perajin batik kontemporer Segajih Ali Subkhan menuturkan, proses kreatif membatik di Segajih dirintis saat masa pandemi lalu.
“Saat pandemi semua kegiatan wisata terhenti. Hal itu sangat memukul kami para pelaku wisata. Dari sepinya kunjungan kami siasati dengan mencoba berkreasi membuat kain batik. Belajar dari awal sampai menemukan motif batik khas dan terus dikembangkan hingga sekarang,” terang Ali Subkhan saat menerima wiradesa.co, Sabtu 9 November 2024.
Dikisahkan, tidak mudah bagi Ali Subkhan untuk meyakinkan tim untuk belajar batik. Sebagian beralasan perihal ketiadaan jiwa seni. Sebagian lagi menganggap membatik sebagai sebuah kegiatan rumit dan susah. Tetapi dia berupaya untuk terus meyakinkan. Kepada tim yang sebelumnya banyak bergelut dalam kegiatan outbond Ali memberi pemahaman sekaligus memompa semangat. Bahwa Tuhan telah menutup satu pintu rezeki dari sepinya outbond akibat pandemi namun ia berkeyakinan Tuhan akan membuka pintu rezeki lainnya.
“Yogya kan sangat dikenal dengan ragam kerajinan batiknya. Semua sekolah semua lembaga masing-masing punya seragam identitas batik. Sehingga pasar batik sangat terbuka luas. Itu yang melatari mengapa kemudian mengeksplorasi batik,” ujarnya.
Ali menyadari kesulitan pada pembuatan batik klasik atau batik tulis. Proses pembuatan batik tulis dengan canting juga butuh waktu lebih lama. Jelas tak mungkin bila pembuatan batik tulis dijadikan paket edukasi membuat kain batik. Menyiasati hal itu, ia kemudian bereksperimen dengan kombinasi pola batik kontemporer. Pola atau motif batik tertentu ditimpakan pada kain menggunakan teknik cap. Berikutnya, corak kontemporer ditambahkan pada lembaran kain menggunakan alat kuas.
“Proses awal menempelkan malam dengan pola batik tetentu dengan cap. Biasanya motif batik cap diletakkan pada bagian pinggir. Tengah dibubuhkan pola goresan abstrak dengan kuas. Proses penorehan malam pada motif seperti motif blarak garing bisa dengan canting bisa pula dengan cap. Setelah pola terbentuk tinggal proses pewarnaan,” katanya.
Proses pewarnaan dilakukan dengan alat spon. Pewarna kain diratakan pada lembaran kain yang telah dipola menggunakan malam.Pewarnaan bisa dilaksanakan dalam satu kali proses pengerjaan. Apabila warna yang dikehendaki pemesan lebih dari dua warna, proses pewarnaan bisa dua kali atau lebih. Kombinasi warna dan campurannya bisa dibikin gradasi dengan cara yang relatif mudah.
Dengan terobosan motif batik kontemporer, pengerjaan batik lebih simpel dan tak memakan waktu lama. Dengan corak kontemporer ternyata kain batik yang dihasilkan kesannya lebih kekinian. Ditambah kombinasi warna-warna cerah membuat batik kontemporer Segajih banyak diminati. Pesanan batik datang dari berbagai wilayah termasuk dari luar Yogya. Bahkan pesanan datang juga dari luar Jawa.
Motif blarak garing diakui Ali Subkhan sebagai motif paling khas di batik Segajih. Sebabnya, di lingkungan Padukuhan Segajih, 90 persen mata pencaharian masyarakat sebagai penderes dan pembuat gula kelapa. Motif blarak garing dikombinasikan pula dengan motif geblek renteng khas Kulonprogo.
“Tentang desain, warna, ciri khas tambahan kami juga siap menyesuaikan dengan kehendak pemesan. Misalnya hari ini mengerjakan pesanan para guru Matematika. Mereka minta dibubuhi corak rumus Matematika di batik sebagai aksen tambahan,” imbuhnya.
Selebihnya, teknik pengerjaan batik kontemporer tak beda umumnya pembuatan kain batik. Bagaimana melorot malam, pewarnaan, mengangin-anginkan kain usai pewarnaan hingga teknik penguncian warna.
Yang menarik, pembuatan batik Segajih menjadi satu bagian dari paket kunjungan wisata edukasi. Tak sedikit pengunjung yang menginap di homestay setempat mengambil paket belajar membatik. Paket membatik bisa diikuti selama empat jam. Wisatawan bisa membatik pada selembar kain. Mengecap motif, membuat motif abstrak dengan kuas. Lalu mewarnai. Setelah jadi, selembar kain batik tersebut bisa dibawa pulang. “Wisatawan membeli pengalaman. Bagaimana membikin batik sendiri hingga jadi, lalu dikirim dan dibuat baju,” ujar Ali Subkhan.
Batik kontemporer Segajih meski menawan, tetapi dibanderol dengan harga jual relatif terjangkau. Begitu pun dengan paket edukasi membatik. Terbilang murah dan terjangkau semua kalangan. Tertarik berkunjung ke Segajih? (Sukron)