PURBALINGGA – Desa Pekiringan, Kecamatan Karangmoncol, akan dikembangkan sebagai salah satu sentra batik tulis yang ada di Purbalingga. Di desa ini masih ada sebanyak 20 perajin batik tulis yang masih eksis.
Kepala Desa Pekiringan, Adi Kusumantoro mengatakan, melihat potensi batik tulis yang ada di desanya, dirinya berniat mengembangkan batik sebagai salah satu peluang usaha dan menopang ekonomi masyarakat. Meski diakui, masih ada kendala yang dialami pembatik di Desa Pekiringan, yakni terkait dengan pewarnaan dan pemasaran batik.
“Untuk itu pada tahun 2021 ini, kami akan mengembangkan sentra batik yang akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai tempat pewarnaan dan penjualan batik,” katanya, Selasa 30 Maret 2021.
Dia menyebutkan sentra batik nantinya akan dilengkapi dengan alat-alat pewarnaan batik. Tidak hanya itu, nantinya akan dibuatkan IPAL (Instalasi Limbah) agar limbah pewarnaan tidak mencemari lingkungan sekitar. BUMDes juga akan menyediakan bahan-bahan untuk membatik, mulai dari kain, malam, canting dan wadah malam serta kompornya juga alat cap batik.
Adi menambahkan, akan dibuat galeri batik yang akan digunakan untuk memajang hasil batik dari para perajin batik. Sekaligus penjualan batik dari Desa Pekiringan. Sehingga pembatik tidak perlu repot menjual hasil batiknya.
“Harga nantinya akan disamakan sesuai dengan tingkat kerumitan batik. Dengan standar harga perajin tidak banting-bantingan harga, harga tetap stabil,” lanjutnya.
Terkait dengan penjualan BUMDes Pekiringan akan bekerja sama dengan Kampung Marketer atau Markas Digital agar batik bisa dipasarkan secara online. Batik Pekiringan juga akan dipasarkan ke toko-toko batik di wilayah Banyumas Raya.
“Brand yang akan digunakan yakni batik Pekiringan, brand ini diharapkan dapat meningkatkan nilai jual batik Pekiringan,” tambahnya.
Selain sentra batik, Pemdes Pekiringan juga akan membuka Warung Latihan Usaha (Walaha) yang didesain dengan konsep cafe. Walaha nantinya akan digagas dengan berbagai kegiatan seperti obrolan atau perbincangan terkait pengembangan usaha.
“Seperti pengembangan pertanian, holtikultura, pemasaran produk dan usaha lainnya,” lanjutnya.
Diungkapkan, nantinya akan ada WiFi gratis yang bisa dikembangkan untuk pelatihan, serta pengembangan produk. “Sesekali akan mendatangkan para pengusaha di bidangnya. Yang nanti dapat kita ambil ilmunya guna meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujarnya. (Prima Intan DI)