Jualan Nangka Madu, Omzet Rp30 Juta Per Bulan

Nangka madu (Foto: Syarifuddin/Wiradesa.co)

YOGYAKARTA – Menjual buah nangka madu bagi Moza Budi Susanto adalah pekerjaan cukup mudah dan untungnya pun melimpah. Setiap jam sembilan pagi sampai empat sore, dia berjualan di seberang Pom Bensin Jl. Ipda Tutharsono, Muja muju, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Di bawah tenda berukuran sekitar 3×3 meter yang dibuat sendiri dari bambu dan terpal sebagai penutup atasnya, dia bisa berjualan hingga saat ini. Dari jualan nangka, pria asal Klaten itu bisa menghidupi keluarganya.

Setiap harinya Susanto bisa menghabiskan dua puluh butir buah nangka lebih. Harga nangka yang dijualnya cukup murah. Tiga ons nangka, dia menjualnya seharga Rp10.000, 1 kg nangka sudah dikupas dijual Rp25.000, 1 kg nangka belum dikupas dia menjualnya seharga Rp15.000.

“Untuk nangka yang sudah saya kupas, satu kilonya saya jual dua puluh lima ribu, yang belum dikupas satu kilonya 15 ribu. Kemudian yang di dalam mika itu tiga ons, saya jual sepuluh ribuan. Karena sekarang agak langka nangka,” kata Susanto, pemilik usaha Arum Nangka Timoho, saat ditemui wiradesa.co, di Jl. Ipda Tutharsono. Selasa 16 Februari 2021.

Baca Juga:  Antraks Kulit Paling Sering Ditemukan di Yogya
Moza Budi Susanto, pemilik Arum Nangka Timoho (Foto: Syarifuddin/Wiradesa.co)

Dari penjualan tersebut, setiap harinya Susanto bisa mendapatkan uang hingga Rp1.000.000 (satu juta), kadang lebih. Omset perbulannya, Susanto bisa memperoleh sekitar Rp30.000.000 (tiga puluh juta). “Omzet tiap bulannya, sekitar tiga puluh juta. Bersihnya, ya sekitar separuhnya lah. Lima belas jutaan,” ungkapnya.

Nangka yang dijualnya, dia dapatkan dari luar Yogyakarta. Mulai dari Jawa tengah sampai Jawa Timur. Karena setiap daerah itu tidak selalu ada. “Jadi kalau daerah Jawa Tengah, itu dari bulan tujuh sampai bulan dua. Masuk bulan tiga pindah ke Jawa Timur, itu sampek bulan tujuh,” tuturnya.

Jualan nangka, sudah dilakukan Susanto sudah belasan tahun. “Saya jualan nangka itu, sudah sekitar lima belas tahunan lebih. Awalnya ini yang jualan bapak saya. Terus saya menggantinya sampai saat ini,” katanya.

Setiap hari dia pulang pergi Klaten-Yogyakarta untuk berjualan nangka di seberang Pom Bensin Timoho. (Syarifuddin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *