Jun Alat untuk Mengambil Air: Produk Kerajinan Bambu Bernilai Historis yang Artistik

Pemuda Banjarharjo memperlihatkan Jun, alat untuk mengambil air terbuat dari Bambu Tutul. (Foto: Wiradesa)

ASAL usul terbentuknya Padukuhan Ngrajun, Kalurahan Banjarharjo, Kabupaten Kulonprogo, tidak lepas dari sebuah alat untuk mengambil air. Alat itu bernama Jun. Terbuat dari bambu dan diikat dengan tali serat alam.

“Bambu ini dari bambu jenis Tutul,” ujar Dwi Saputra, pemuda Banjarharjo sambil memperlihatkan alat untuk mengambil air. Alat kehidupan para leluhur Padukuhan Ngrajun itu, mulai 3 sampai 6 September 2024 dipamerkan di stand arena Gerbang Projo 2024 di Lapangan Banjarharjo.

Bambu Tutul yang dibuat untuk mengambil air itu cukup besar. Diameternya sekitar 10 centimeter sampai 15 cm, panjangnya antara 50 cm sampai 100 cm. Bambu itu diikat dengan tali, pintalan serat alam, biar mudah dibawa atau dicangklongkan di pundak atau pangkal tangan.

Menurut Sudarmin, tokoh budaya Kalurahan Banjarharjo, nama Padukuhan Ngrajun itu berasal dari kata Ngrat yang artinya Ningrat, sebutan nama dari kraton, dan Jun yang berarti penampung air.

Konon ada seorang Ningrat yang mengambil air menggunakan alat bambu untuk mandi dan membersihkan diri. Oleh para leluhur, alat dari bambu itu dinamai Jun. Suatu saat jika sudah tertata, nama dusunnya diberi nama Ngrajun.

Baca Juga:  Mujiono, Pertahankan Resep Mie Ayam Jadul

Jika melihat bentuknya, Jun itu merupakan produk kerajinan bambu yang artistik dan bernilai historis. Karena selain bentuk karyanya yang unik, bernuansa lokal dan tradisional, keberadaan Jun memiliki sejarah penting terbentuknya Dusun Ngrajun.

Terlepas dari sejarahnya, alat pengambil air bernama Jun ini merupakan hasil kerajinan warga Dusun Srandu yang artistik dan bernilai sejarah tinggi. Selain Jun, juga ada anyaman untuk tempat salak, wadah telor asin, dan tempat sendok.

Karya kerajinan dari bambu oleh warga Srandu, selain peralatan rumah tangga, juga berupa tas dan alat fungsional lainnya. Salah seorang perajin Sri Utami menyatakan siap membuatkan kerajinan sesuai pesanan konsumen. Dia juga siap menerima tamu yang ingin belajar untuk membuat kerajinan dari bambu. (Ono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *