Kelompok Tani Tanem Tuwuh Menanam Berbagai Macam Sayuran Hingga Tanaman Langka

Pohon Gowok, salah satu koleksi tanaman langka yang dimiliki kelompok Tani Tanem Tuwuh (Foto: Syarifuddin/Wiradesa.co)

SLEMAN – Udara terasa lebih dingin dari sebelumnya. Tarikan nafas pun lebih segar dan nyaman. Begitulah yang dirasakan Wiradesa.co setelah melewati gapura bertuliskan ” Selamat Datang di Area Budidaya Pertanian Perkotaan Tanem Tuwuh”.

Sepanjang jalan, tanaman sayur-mayur subur melambai-lambai dari dalam pot kantong yang ditempelkan di tembok milik warga sekitar. Mulai dari kangkung, sawi, dan selada. Sedangkan di pot duduk, terong-terong tegak berdiri.

Tetapi, tidak semua tanaman yang berjejer rapi di sepanjang jalan itu berupa sayuran. Ada juga tanaman buah, seperti tanaman jambu, pohon durian, manggis, jengkol, sawo bludru,  anggur, dan pohon rambutan.

Ada pula yang tidak kalah menariknya, Kelompok Tani Tanem Tuwuh memiliki tanaman-tanaman langka yang sedang dilestarikan. Sehingga menjadi kekayaan tersendiri bagi RW 13, Kelurahan Karangwaru, Kecamatan Tegalrejo, Yogyakarta.

“Kita mempunyai koleksi pohon-pohon langka yang sedang kami lestarikan,” kata Ketua RW 13, sekaligus penggerak Tani Tanem Tuwuh, Ischaq Hasyim Rosyidi, saat ditemui Wiradesa.co, di Karangwaru Kidul, RW 13, Kelurahan Karangwaru, Kamis 18 Februari 2021.

Baca Juga:  Panti Asuhan Yatim Putra An-Nur Panen Sayur
Ketua RW 13 Karangwaru, Ischaq Hasyim Rosyidi (Foto: Syarifuddin/Wiradesa.co)

Menurut salah satu anggota kelompok Tani Tanem Tuwuh, Agus Nugroho, tanaman-tanaman langka itu didatangkan dari berbagai kota. Antara lain dari Jakarta, Purworejo dan Malang.

“Ada yang kita datangkan dari luar Jogja. Koleksi tanaman kita itu, tanaman yang ikonik. Ikoniknya Kota Jogja. Seperti pohon Kenari, ini kan nama jalan dekat Timoho. Terus yang ini pohon Gayam, ini juga ada nama kampung Gayam, yang ini pohon Kepel, ini juga ikoniknya Jogja. Terus yang ini pohon Gowok. Dusun Gowok juga ada toh,” kata Agus Nugroho, sambil menunjuk tanaman-tanaman yang tertata rapi di depan rumahnya.

Di sana juga ada pohon Jambu Brazil, Kacang Brazil, Kacang Amazon, dan Anggur Brazil. Itulah yang jarang dimiliki kelompok tani lainnya. Pelestarian tanaman langka tersebut menjadi ciri khas Kelompok Tani Tanem Tuwuh.

Ketua RW 13 menjelaskan, penghijauan sudah dilakukan warga sejak 2018. Kelompok Tani Tanem Tuwuh juga memiliki lahan seluas 350 meter yang ditanami beragam sayuran. “Pada dua ribu delapan belas, kita baru merintis penghijauan lingkungan. Jadi, maunya kita itu, punya lorong hijau. Ada beberapa jalan sudah kita tanami pohon anggur. Sekarang kita juga memanfaatkan lahan kosong milik warga untuk dijadikan tempat pertanian,” kata Ischaq Hasyim Rosyidi, Penggerak Tanem Tuwuh.

Baca Juga:  PK-198 Lazuardi Adakan Workshop Penguatan SDM Desa Wisata di Cibuk Kidul
Salah satu jalan di RW 13 Karangwaru (Foto: Syarifuddin/Wiradesa.co)

Kelompok Tani Tanem Tuwuh yang sedang dia gerakkan itu, sudah mendapatkan kejuaraan,  tingkat kelurahan, tingkat kecamatan, hingga tingkat kota. “Kita pernah juara satu tingkat kelurahan, untuk penghijauan. Di tingkat kecamatan, juara satu lagi, kemudian di tingkat kota kita nomer empat,” tutur Ketua RW 13.

Penghijauan yang dilakukan warga RW 13 Karangwaru, Tegalrejo, Kota Yogyakarta layak menjadi contoh bagi warga lain. Karena penanaman sayur-mayur, buah-buahan, dan berbagai tanaman langka itu selain menghasilkan oksigen, juga bisa menambah pendapatan masyarakat setempat. (Syarifuddin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *