MAGELANG – Madu Lanceng ternyata banyak manfaatnya. Salah satu khasiatnya sebagai antibiotik herbal. Madu yang diproduksi oleh Lebah Lanceng, mampu menutup dan mengeringkan luka akibat kecelakaan, maupun luka lainnya.
“Manfaat Madu Lanceng bisa dengan cepat menutup dan mengeringkan luka, saya mengalaminya sendiri,” ungkap Muhammad Haris, korban kecelakaan yang saat ini menekuni ternak Lanceng di rumahnya Kebonnrejo, Candimulyo, Magelang, kepada Wiradesa.co, Jumat 23 Desember 2022.
Haris yang mendirikan Kelompok Ternak Kebonrejo Gubug Lanceng, mengaku mengalami kecelakaan di Jalan Magelang-Purworejo tahun 2012 dan kaki kanannya sebelah bawah terluka. Kulit dan dagingnya mengelupas serta tulangnya remuk.
Untuk menyembuhkan lukanya, selama dua tahun, alumni Ponpes Lirboyo Kediri ini mendapat perawatan di RSUD Tidar Magelang dan home care atau perawatan di rumahnya. Namun lukanya tidak kunjung sembuh. Sehingga harus memerlukan perawatan setiap hari.
Pada tahun 2014, Haris memutuskan untuk tidak melakukan home care atau mengundang perawat datang ke rumah, karena sudah tidak mampu membayar. Dia bersama keluarga ingin merawatnya sendiri luka yang sudah dua tahun tidak menutup dan tidak mengering itu.
Dalam kondisi yang tidak berdaya dan pasrah, Haris bertemu dengan Joko Prayitno yang bertugas di Rumah Sakit Tentara Magelang. Sebagai petugas medis, Pak Joko mengingatkan agar tidak menggunakan antibiotik kimia yang terus menerus, apalagi sakitnya menahun. Lebih baik gunakan antibiotik herbal.
“Pak Joko menyarankan memakai Madu Lanceng,” tegas Haris. Lantas saat itu juga, dia mencari Madu Lanceng untuk pengobatan luka di kakinya. Ajaibnya, karena pertolongan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih, setelah diolesi Madu Lanceng tidak begitu lama lukanya menutup dan kering.
Padahal saat memakai antibiotik kimiawi, sudah dua tahun, luka di kaki kanannya tidak menutup dan terus basah. Setelah diolesi Madu Lanceng, hanya dalam waktu 3,5 bulan, lukanya menutup dan langsung mengering.
Sejak merasakan sendiri manfaatnya, Muhammad Haris mulai membudidayakan Lebang Lanceng. Selain ternak lebah di rumahnya juga di ladangnya. Kemudian juga mengajak anak-anak muda di desanya membentuk Kelompok Ternak Kebonrejo Gubug Lanceng di Desa Kebonrejo, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Suburkan Kehamilan
Selain terkesan dengan kesembuhan luka di kakinya, Haris juga tersentuh dengan cerita seorang wartawati setelah mengosumsi Madu Lanceng yang dibelinya dari Gubug Lanceng. “Wartawati itu senang sekali bisa hamil, setelah delapan tahun pernikahannya. Karena ijin Allah, Madu Lanceng bisa mempercepat kehamilan,” papar Haris.
Setelah positif hamil, wartawati itu datang lagi bersama suaminya untuk membeli semua madu yang tersedia di Gubug Lanceng. Pada tahun 2015, mereka membeli delapan liter untuk dibagikan kepada tetangga dan teman-temannya yang sudah lama menikah, tetapi belum mendapat momongan.
Kanapa harga Madu Lanceng lebih mahal atau dua kali lipat dari madu biasa, karena selain produksinya sedikit, ternyata khasiatnya besar. Sehingga usaha ternak Lebah Lanceng menarik untuk dilakukan oleh masyarakat desa. Caranya tidak sulit, Haris menyarakan peternak Lanceng untuk memperhatikan empat hal, yakni menanam pohon sebagai sumber pakan lebah, rajin merawat, benar cara memanennya, dan memasarkan dengan media digital. (Ono Jogja)