Mahasiswi Filsafat Punya Semangat Muda Berwirausaha

YOGYAKARTA – Berwirausaha kini menjadi pilihan ideal bagi banyak generasi muda. Tidak harus menunggu lulus kuliah, saat masih berstatus mahasiswa sudah bisa membangun usaha sendiri. Punya semangat muda untuk berwirausaha adalah pilihan terbaik untuk masa depan.

Seperti Ainun Masnunah, mahasiswi UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, menjadi pelaku usaha bakso tusuk urat sejak bulan April lalu. Dari usaha tersebut berhasil mendatangkan keuntungan. Keuntungannya bisa dibuat untuk tambahan uang jajan dan bayar uang kuliah.

Baginya, usaha tidak harus terpaku pada bidang studi di perguruan tinggi. S1-nya program studi Filsafat Agama, dan kini tengah menempuh S2 program studi Aqidah dan Filsafat. “Orang filsafat tidak melulu bahas soal pemikiran, tapi boleh berwirausaha. Orang filsafat bisa masuk ke mana saja dan bisa kerja apa saja, dan bisa mengembangkan usaha apa saja,” ujar Ainun di outlet Bakso Tusuk Urat Istimewa, Jalan Bima, No. 144, Muja Muju, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Rabu (18/11/2020).

Ainun Masnunah (kanan), mahasiswi UIN Sunan Kalijaga, menekuni usaha bakso tusuk urat (Foto: Istimewa)

Buka usaha tidak harus muluk-muluk dan tidak harus punya modal besar. Prinsipnya adalah bertindak dan tidak takut gagal. Setiap buka usaha pasti punya banyak risiko, tapi dalam hati ditanam dalam-dalam bahwa jika tidak putus asa maka akan menuai hasil yang diinginkan.

Baca Juga:  Olah Kain Bersama Gemawira Tuban

Setiap hari menyediakan 450 butir bakso. Ada lima jenis bakso, bakso jumbo, urat, kikil, tahu, dan bakso biasa. Semua bakso itu bisa habis dalam waktu kurang lebih 3 jam saja. “Kalau kerja ke orang lain bisa makan waktu 8 jam. Hasilnya tetap, sedangkan kalau kerja sendiri waktunya sangat fleksibel, tapi insyaallah lebih menguntungkan,” ujarnya.

Pemahaman berwirausahanya sudah mulai tumbuh sebelum lulus S1. Dia tidak sekadar membaca seputar pemikiran tokoh-tokoh filsafat, tetapi juga membaca lika-liku dunia usaha. “Saya belajar dari Cendi UIN SUKA tentang keuletan berwirausaha,” paparnya. Dari sana semakin tumbuh semangat muda untuk berwirausaha.

Berwirausaha hanya butuh ketekunan. Sebab, ketekunan merupakan salah satu upaya menjaga penghasilannya stabil. Jika penghasilan stabil, maka tidak sulit untuk mengembangkannya. “Saat ini punya satu franchise di daerah Nologaten, Sleman. Januari insyaallah buka dua cabang, di Tugu dan Sapen,” katanya. (Ilyas Mahpu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *