JAKARTA – Masyarakat non rumah tangga miskin (RTM) diharapkan segera beralih ke TV digital dan andaikan harus memakai set tob box (STB) diharapkan memilih STB yang tersertifikasi dan lolos uji laik operasi (ULO) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Masih perlunya edukasi tentang pemilihan STB diungkapkan Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika R Niken Widiastuti dalam diskusi via zoom meeting bersama awak media pada Rabu 22 Juni 2022.
Menurut Niken, edukasi menjadi penting karena sampai saat ini masih terdapat keluhan-keluhan seputar STB. Sebagian masyarakat telah membeli STB secara mandiri namun begitu dipasang pada TV mereka ternyata tidak berhasil nyambung dengan pesawat televisi seperti diharapkan.
“Hal-hal yang menjadi pertanyaan masyarakat seperti itu perlu diangkat para jurnalis. Di samping banyak yang mengira TV digital menggunakan internet. Bagaimana kalau tak ada sinyal. Pertanyaan-pertanyan mengarah bahwa TV digital menggunakan internet. Dalam sosialisasi-sosialisasi selalu ditanyakan demikian,” papar Niken.
Poin-poin edukasi masyarakat, lanjutnya, penting ditekankan bahwa TV digital tidak bayar langganan, TV digital tak pakai kuota internet. “Dan perlu kesadaran dari masyarakat ketika membeli STB. Kita jalan paralel, memastikan rumah tangga miskin mendapat STB, tapi untuk masyarakat bukan kategori rumah tangga miskin mendorong mereka membeli STB secara mandiri tak perlu menunggu hingga 2 November 2022,” kata Niken.
Dijelaskan Niken, tahap pertama analog switch off (ASO) baru delapan wilayah kabupaten/kota memasuki ASO karena di delapan wilayah itu seluruh ekosistem sudah bisa jalan termasuk perangkat transmisi digital, distribusi digital dari para penyelenggara MUX serta pembagian STB di wilayah tersebut bagi warga miskin selesai secara keseluruhan.
“Wilayah yang siap secara ekosistem baru dilakukan penghentian siaran TV analog sedangkan yang lain menunggu pemenuhan persyaratan hingga ekosistem siap,” ujarnya. (Sukron Makmun)