KEBUMEN – Indonesia sangat kaya akan aneka ragam seni. Setiap daerah mempunyai potensi seni tersendiri. Hal itu mendorong Pitra Suwita bersama teman-teman dolan mendirikan Sekolah Rakyat Melu Bae (SRMB).
“SRMB wadah yang digunakan untuk menggali potensi seni yang ada di wilayah Kebumen,” kata Pitra Suwita, salah seorang penggagas SRMB, kepada wiradesa.co, Senin, 1 Maret 2021.
Berdiri pada 13 Januari 2003, menurut Pitra, SRMB ini sifatnya luas. Tidak hanya seni rupa, teater dan drama. Anggotanya juga menulis puisi, naskah dan pementasan. Anggota SRMB sebagian besar teman dolan yang mempunyai kesenangan dan hobi bersama.
Bermodalkan mbayar karep (kemauan), semua kalangan dapat bergabung dan belajar bersama tentang beragam bidang. Akan tetapi, utamanya kesenian dan sastra. SRMB berupaya selalu konsisten melakukan kegiatan ruang kolektif yang memerdekakan orang untuk menulis. Selain itu, juga bertutur dan berkarya dengan komunikasi secara kreatif.

Sampai saat ini, kegiatan yang dilakukan SRMB antara lain ngamen puisi, bersama Ratih TV Kebumen membuat sinetron religi Meraih Kemenangan, menerbitkan antologi Kuputarung, musikalisasi Kuputarung, pementasan teater, membantu Revitalisasi Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kebumen, lomba baca puisi bersama DKD Kebumen, pelatihan catur anak-anak, bimbingan pantomim, bimbingan cipta dan baca puisi, belajar bersama kerajinan batu akik dan lain-lain. SRMB juga sedang menyiapkan pembuatan film-film dokumenter tentang potensi seni dan budaya lokal.
Menurut Pitra, pada 2019 SRMB sukses menggelar pementasan Repertoar Dangsak. Pentas ini diselenggarakan dengan seni tradisi cepetan dan musik puisi disertai violin orchestra. “Selain itu, ada juga prestasi anggota SRMB yang pernah mendapat juara satu lomba baca puisi tingkat kabupaten dan provinsi. Kemudian, maju lagi pada tingkat nasional. Lalu masuk dalam kategori sepuluh besar,” ujar Pitra. (Nur Anggraeni)