Menikmati Legitnya Durian Kaligesing di Perbatasan Tlogoguwo-Jatimulyo

Candra, menata durian di lapak jualannya. (Foto: Wiradesa)

PURWOREJO – Suasana hujan dan kabut yang kian menebal tak menyurutkan niat Candra menata dagangan durian di lapaknya. Bersama empat orang kawan satu desa, ia memilih lokasi jualan durian tak jauh dari rumah di Desa Tlogoguwo, masuk wilayah Kecamatan Kaligesing, Purworejo dan berbatasan dengan Kalurahan Jatimulyo Girimulyo Kulonprogo.

“Buah durian panen perdana di musim ini. Durian lokal Kaligesing. Selain durian juga masuk musim panen petai, jengkol dan manggis,” ucap Candra kepada wiradesa.co di lokasi jualan pertigaan Segatol, Tlogoguwo.

Siang itu Selasa 28 November 2023, waktu menunjukkan pukul 11.00. Candra menata belasan durian dengan harga dan ukuran bervariasi. Terkecil ia tawarkan Rp 30 ribu. Yang agak besar ia lepas Rp 40-50 ribu. Sementara yang besar dibandrol Rp 60 ribu.

“Yang besar dagingnya putih tebal. Yang kecil-kecil kuning, manis dan legit. Kalau tidak manis nanti kami ganti. Boleh buka satu durian lagi nggak usah bayar,” ucap Candra.

Musim durian menjadi masa yang dinanti Candra. Ia akan berburu durian ke kebun-kebun milik petani. Durian itu ia bawa pakai rombong dibonceng motor dan dijual di lokasi tempatnya mangkal tak jauh dari Goa Kiskendo.

Baca Juga:  UMP Miliki 23 Durian Unggul Asli Indonesia

“Sehari bisa laku sepuluh butir. Bisa lebih kalau ramai. Panen tahun ini masih panjang. Karena di pohon masih banyak yang kecil-kecil. Paling tidak sampai Februari buah durian Kaligesing masih melimpah,” ucapnya.

Di lokasi jualan, juga tersedia warung kopi dan camilan. Bila tak ingin makan durian di tempat, buah durian tinggal diikat dan dibawa pulang. Bila menginginkan petai, bisa dibeli Rp 20 ribu satu ikat isi 20 helai petai. Sedangkan buah manggis satu kilonya Rp 12 ribu.

Dolan ke Jatimulyo Girimulyo Kulonprogo perbatasan Tlogoguwo Kaligesing Purworejo, tak lengkap rasanya bila tak mencoba menikmati durian. Suasana makan durian pun terasa makin syahdu sambil menepi dari hujan yang turun bareng kabut. (Sukron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *