KEBUMEN – Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka bagi guru bahasa Jawa SMP/MTs Kabupaten Kebumen digelar seiring makin dekatnya implementasi Kurikulum Merdeka pada tahun pelajaran baru, Juli mendatang.
Menurut salah satu narasumber Eko Wahyudi SPd, guru dan sekolah tengah melakukan berbagai persiapan, di antaranya menyusun kurikulum operasional satuan pendidikan (KOSP) yang memuat capaian pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, dan modul ajar.
“Istilah tersebut bukan sekadar mengganti padanan KTSP, silabus, dan RPP, namun benar-benar menyusun perencanaan pembelajaran berdasar karakteristik murid dan satuan pendidikan,” terang Eko Wahyudi, di sela acara yang berlangsung di Aula SMPN 3 Kebumen 8-11 Juni 2022 lalu.
Kegiatan tersebut, jelas Eko, merupakan kerja sama antara MKKS dengan MGMP SMP kabupaten Kebumen untuk semua mata pelajaran. Pada hari pertama dilangsungkan pembukaan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kebumen Drs Acep Nurdiana MSi di Hotel Mexolli, sesi selanjutnya dilaksanakan oleh tim MGMP.
Lebih lanjut Eko mengatakan, Kurikulum Merdeka memberikan ruang yang merdeka bagi guru dalam menyusun rencana pembelajaran. Khususnya mata pelajaran Bahasa Jawa, yang telah diakomodasi dalam struktur kurikulum merdeka ini. Direncanakan akan mengembalikan marwah Jawa dalam setiap materi, yaitu implementasi komunikasi menggunakan unggah-ungguh basa dan upaya pelestarian aksara Jawa.
Sedangkan materi yang dikemas dalam beragam teks akan diwarnai berbagai istilah yang pada kurikulum sebelumnya hanya menjadi materi suplemen. Misalnya tembung lingga, andhahan, saroja, parikan, wangsalan, dan sebagainya.
Diharapkan setelah kegiatan ini, para guru Bahasa Jawa mampu menyusun perangkat pembelajaran yang lengkap, terarah, dan terukur. Kemerdekaan guru dalam merencanakan materi pembelajaran agar benar-benar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menanamkan nilai-nilai luhur bahasa dan budaya Jawa.
Hadir narasumber dalam kegiatan tersebut Martiyono MPd Ketua MKKS SMP, Drs Martoyo MPd Pengawas Disdikpora, Ketua MGMP, dan tiga guru penggerak dan pengajar praktik, yaitu Hiday Munaworh, Sari Wahyu Setiyarini, dan Bambang Cahyono.
Di sela-sela kegiatan juga disuguhkan penampilan macapatan dan fragmen wayang kulit lakon Gathotkaca Kalajaya oleh Ki Dalang Teguh Bagun Satria, guru Bahasa Jawa SMP PGRI Klirong yang tengah menempuh kuliah jurusan pedalangan. (Sukron)