Kolom  

Miras Mengganggu Ketenangan Keluarga

Oleh: Lusiana (Mahasiswa RPL UNISA Yogyakarta)


“Setiap yang memabukkan adalah khamar (miras) dan setiap yang memabukkan itu haram”. Ustadz Khalid Basalamah sering mengutip hadis ini dalam kajiannya untuk menunjukkan betapa pentingnya bagi umat Islam untuk menjauhi segala bentuk minuman yang dapat memabukkan.

Khamr atau Alkohol, atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan miras (minuman keras), adalah salah satu bahan yang banyak dikonsumsi dalam berbagai kesempatan. Meskipun terkadang dianggap sebagai bagian dari kebiasaan sosial, konsumsi miras dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan dampak yang sangat merugikan, terutama dalam konteks keluarga.

Bahaya miras tidak hanya terbatas pada kesehatan fisik individu, tetapi juga dapat mempengaruhi kesejahteraan mental, emosional, dan sosial seluruh anggota keluarga.

Pada kenyataannya, alkohol dapat menyebabkan kerusakan yang mendalam dalam hubungan keluarga. Ketergantungan alkohol atau kebiasaan mengkonsumsi miras secara berlebihan seringkali memicu konflik, kekerasan rumah tangga, dan gangguan komunikasi dalam keluarga. Selain itu, dampak jangka panjangnya dapat merusak pondasi kebahagiaan dan keharmonisan keluarga.

Melalui penulisan ini, penulis ingin mengingatkan tentang pentingnya kesadaran bersama akan bahaya miras dalam kehidupan keluarga. Harapan kami, tulisan ini dapat membuka pemahaman lebih dalam mengenai dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh alkohol, serta mendorong langkah-langkah preventif dalam menghindari konsumsi miras, agar tercipta lingkungan keluarga yang sehat, harmonis, dan penuh kasih sayang.

Allah menyebutkan di dalam Surat Al-Maidah ayat 90:

Baca Juga:  Alhamdulillah Bibit Kehidupan dari Tanah Suci Itu Sudah Tumbuh

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan”. (QS Al-Maidah/5: 90).

Miras (minuman keras) merupakan isu yang sudah lama menjadi perhatian di berbagai lapisan masyarakat. Penggunaan peredaran miras yang tidak terkendali tidak hanya mengganggu kesehatan individu, tetapi juga memberikan dampak buruk terhadap kehidupan rumah tangga dan masyarakat secara keseluruhan. Banyak dari kalangan masyarakat dengan mudahnya mendapatkan miras yang dijual di toko-toko secara ilegal dekat dengan perumahan.

Hal tersebut sangat meresahkan sebagian kalangan masyarakat karena efek samping negatif dari penjualan miras ilegal tersebut. Banyak masyarakat yang rumah tangga akan terganggu keharmonisan dan ketenangannya karena bisa saja salah satu anggotanya terjerumus dalam kebiasaan mengkonsumsi miras.

Dalam banyak kasus, konsumsi miras dapat memicu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), penyalahgunaan wewenang, bahkan pemecahan hubungan keluarga yang telah dibangun selama bertahun-tahun. Selain itu, dampaknya juga terasa pada masyarakat yang sering kali harus menghadapi perilaku buruk yang ditimbulkan akibat konsumsi miras, seperti tindak kriminal, kecelakaan lalu lintas, dan berbagai masalah sosial lainnya.

Miras juga menjadi faktor yang memperburuk kondisi sosial di masyarakat. Dalam tingkat yang lebih luas, peredaran miras ilegal seringkali berkaitan dengan berbagai permasalahan sosial, seperti kriminalitas, kecelakaan lalu lintas, hingga kekerasan baik dalam rumah tangga maupun kekerasan di lingkungan sekitar.

Baca Juga:  Pilres: Siapa Pilihanmu?

Para ahli kesehatan masyarakat mencatat bahwa penggunaan miras yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan perilaku, seperti kecenderungan untuk melakukan tindak kekerasan atau melakukan aktivitas kriminal lainnya.

Kondisi ini tidak hanya merugikan individu yang mengkonsumsi miras, tetapi juga mempengaruhi orang-orang di sekitarnya. Dalam rumah tangga, anak-anak orang tua yang renta seringkali menjadi korban dari kerusakan yang ditimbulkan oleh orang yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi miras.

Kekerasan dalam rumah tangga yang dipicu oleh miras bisa menyebabkan trauma psikologis yang mendalam bagi anak-anak dan orang tua yang renta, yang berdampak pada perkembangan emosional dan sosial mereka di masa depan. Selain itu, lingkungan masyarakat pun akan menjadi tidak aman dan kondusif bagi pertumbuhan anak-anak jika miras dibiarkan merajalela.

Dalam rangka menangani masalah ini, banyak ahli yang menyarankan pendekatan yang lebih komprehensif, baik dari sisi keluarga, masyarakat, tokoh agama maupun pemerintah. Dari sisi keluarga, penting untuk meningkatkan komunikasi yang sehat antara pasangan dan anggota keluarga lainnya, serta memberikan dukungan moral kepada mereka yang berjuang untuk berhenti mengkonsumsi miras.

Masyarakat juga memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari pengaruh miras, misalnya dengan mengedukasi generasi muda tentang bahaya alkohol dan melibatkan mereka dalam kegiatan yang lebih positif.

Tokoh agama berperan penting dalam memberikan pemahaman agama yang mendalam kepada umat mengenai dampak buruk miras. Sementara itu, pemerintah diharapkan dapat memperketat regulasi tentang peredaran miras, serta menyediakan fasilitas rehabilitasi bagi mereka yang sudah terlanjur kecanduan.

Baca Juga:  Berebut Mengaransemen “Kebenaran”

Masalah miras yang mengganggu ketenangan rumah tangga dan masyarakat memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak. Kolaborasi antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman, sehat, dan harmonis. Dengan upaya bersama ini, kita dapat mencegah dampak buruk miras dan menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh lapisan masyarakat.

Secara umum, kebijakan pemerintah tentang miras bertujuan untuk mengatur agar konsumsi alkohol tidak merusak moral masyarakat, kesehatan individu, dan keselamatan umum. Pemerintah juga berupaya mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan dari konsumsi alkohol berlebihan.

Untuk tokoh agama mencegah penyebaran miras di masyarakat dengan meningkatkan pentingnya pendidikan agama yang kuat sejak dini, baik di keluarga, sekolah, maupun lingkungan masyarakat, adalah salah satu cara untuk menanamkan kesadaran akan bahaya miras. Oleh karena itu, beliau mendorong umat Islam untuk aktif dalam menyebarkan pengetahuan tentang haramnya miras dan dampak negatifnya.

Miras adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam dampaknya yang merusak baik bagi individu maupun masyarakat. Miras dapat merusak akhlak, moral, dan kesehatan. Solusi, mengajak kita mengajak umat Islam untuk menjauhi miras, memperkuat iman, serta bertaubat jika terlanjur terjebak dalam kebiasaan tersebut. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *