KEBUMEN – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen menyelenggarakan Pasar Mitra Tani, menampilkan produk pertanian unggulan 26 kecamatan di Kebumen. Digelar dua hari 10-11 Mei 2021 di-launching pula Gazibu (Gelar Hasil Bumi) Kebumen.
Gazibu menampilkan produk hasil bumi unggulan 26 kecamatan. Semua hasil bumi diperjualbelikan kepada pengunjung. “Acara ini untuk mengenalkan potensi pertanian dan olahan produk pertanian unggulan masing-masing wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Kebumen,” kata Ucung Dewiestiyana, dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kutowinangun kepada wiradesa.co, Senin, 10 Mei 2021.
Dewi menuturkan, dari Kutowinangun menampilkan produk lokal seperti keripik jamur, wedang uwuh, jahe merah dan nata de aloe. Dijelaskan, nata de aloe berbeda dari yang lain. Produk terbuat dari bahan dasar aloevera atau lidah buaya. Sebagian besar masyarakat mengetahui kalau aloevera biasanya dibuat kosmetik. Akan tetapi, oleh Ibu PKK Desa Babadsari, Kecamatan Kutowinangun disulap menjadi minuman segar, sehat dan alami.
Proses pembuatan tak terlalu rumit. Tanaman aloevera diambil dagingnya. Setelah itu, dicuci bersih sampai lendir hilang, potong kecil-kecil. Kemudian direbus sebentar saja, jangan terlalu lama. Sehabis itu, diamkan sebentar, baru ditambahkan sirup aneka rasa.
Meski persiapan tidak terlalu lama, tetapi tidak menurunkan semangat perwakilan dari masing-masing kecamatan untuk memperkenalkan produk lokal khas daerahnya. Apabila makin dikenal tingkat produksi dan pemasaran diharapkan makin meningkat. “Kami hadir di sini tiga orang terdiri dari koordinator, admin dan mengajak satu teman,” terang Tarsih, admin dari perwakilan Kecamatan Klirong.
Pasar Mitra Tani yang digelar di Gudang Cadangan Pangan, Jalan Tentara Pelajar, Kebumen dihadiri banyak kalangan masyarakat umum. Acara berlangsung pukul 08.00-15.00. Pengunjung dari Sruweng Rokhmatus Sani sangat mengapresiasi acara Pasar Mitra Tani dan Gazibu Kebumen. Dengan kegiatan tersebut produk lokal khususnya produk pertanian tiap wilayah kecamatan yang ada di Kebumen bisa di publikasikan secara langsung.
Pasar Mitra Tani cocok sebagai usaha menumbuhkan ketahanan pangan dengan memaksimalkan konsumsi produk pertanian lokal. “Jadi semoga makin mendorong masyarakat Kebumen untuk mencintai produk pangan lokal. Inilah salah satu harapan kami,” imbuhnya. Dengan mengetahui berbagai hasil bumi beserta ragam pengolahannya, konsep ketahanan pangan yang kerap disosialisasikan pasti akan lebih mudah dipahami lalu dipraktikkan. (Nur Anggraeni)