Pesantren Roudhotul Ulum Kebumen Produksi Aneka Kue

Para santri Roudhotul Ulum menunjukkan aneka produk kue manis hasil karyanya. (Foto: Wiradesa)

KEBUMEN – Para santri di Pesantren Roudhotul Ulum Desa Karangtanjung, Alian, Kebumen, Jawa Tengah, memproduksi aneka kue. Hasil produksi mereka dipamerkan dan dijual di arena pameran Kebumen International Expo, Alun-alun Kebumen, 17 – 24 Juni 2023.

Pesantren yang beralamat di Karangtanjung RT 5 RW 1 ini memproduksi kue mulai tahun 2010. Awalnya mendapat bantuan satu paket alat mesin pembuat roti. Kemudian sejumlah santri mengikuti pelatihan dan praktik membuat roti di Yogyakarta.

Usai mengikuti pelatihan, lalu para santri mempraktikan ilmu dan keterampilannya membuat roti dengan alat mesin di pesantrennya. Produk yang dibuatnya, antara lain roti jenis pizza, brownies, bolu gulung, dan roti pisang.

“Selain roti basah, kami juga membuat roti kering,” ujar Syamsiatun Khasanah, salah satu penjaga Stand Roudhotul Ulum di arena pameran Kebumen International Expo, Jumat 23 Juni 2023. Kue kering yang bisa diorder di Pesantren Roudhotul Ulum, antara lain castengel, kue kacang, dan brownies kering.

Aneka kue manis berlabel Mawaarid kini sudah terjual di koperasi pesantren dan warung-warung di Kebumen dan sekitarnya. Pihak santri juga melayani pesanan roti untuk hajatan, ulang tahun, mantenan, dan acara lainnya. “Selama ini kami banyak mendapat pesanan roti bolu gulung,” ungkap Syamsiatun yang sore itu berjaga bersama Lulu Syarifatun Ni’mah.

Baca Juga:  Bank BJB Bersama SMSI Membangun Kemitraan

Produksi kue dilakukan malam hari, usai mengaji. Santri putra yang terjun langsung mengoperasionalkan alat mesin roti. Kemudian santri putri, membuat adonan dan pemasaran rotinya. Penjualan dilakukan di wilayah Kebumen dan sekitarnya.

Soal rasa dan mutu roti, tidak perlu diragukan lagi. Karena para santri sudah mendapatkan pelatihan dari ahli roti dan dilengkapi dengan alat mesin roti yang modern. Jadi meski roti diproduksi para santri, tetapi rasa dan kualitasnya tidak kalah dengan produksi bakery atau perusahaan roti.

Dengan asuhan Gus Bahausin Al Yasir, para santri Roudhotul Ulum, seperti Syamsiatun Khasanah, Lulu Syarifatun Ni’mah, dan lainnya, diharapkan setelah lulus dari pesantren, bisa membuka usaha roti di tempat tinggalnya. Jadi selain memperoleh ilmu agama, juga mendapatkan ilmu untuk berwirausaha. (Sukron Makmun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *