BANYUMAS – Bisnis percetakan sekaligus penerbitan buku yang ditekuni Rahmat Purwanto kini merambah berbagai jenis buku. Di samping mencetak buku-buku sastra; antologi puisi, novel, buku-buku penelitian para guru banyak dikerjakan.
“Dua tahun jalan, kami telah mencetak kurang lebih 456 judul buku. Yang masih antre nunggu ISBN 12 judul,” terang Rahmat Purwanto saat ditemui di Kantor CV Satria Publisher miliknya yang berada di Jalan Raya Tinggarjaya, Jatilawang, pada pertengahan pekan ini.
Menurut Rahmat, buku-buku yang dicetak dan diterbitkan setidaknya setebal 40 halaman berukuran kertas A5. Banyaknya cetak minimal 6 buku ditambah 4 untuk dikirim ke perpustakaan nasional dan perpustakaan daerah. Sebagai pelaku usaha penerbitan dan percetakan, Rahmat mengaku fleksibel. Dia bahkan memberi kemudahan bila cetak dalam jumlah banyak misal 50 eksemplar biaya ISBN dan layout digratiskan.
“Order cetak buku datang dari sejumlah kota. Tegal, Brebes, Jogja, bahkan dari Sumatera dan Sulawesi,” ujarnya sembari mengisahkan kiprah bisnis penerbitan buku terinspirasi kesuksesan bapaknya yang hingga kini masih eksis buka percetakan di kawasan Jakarta Pusat.
“Dulu sering bantu di percetakan milik bapak. Cuma tak dilengkapi dengan usaha penerbitan buku hanya sebatas usaha percetakan,” katanya. Terjun di bisnis percetakan dan penerbitan buku, tidak ditekuni begitu saja oleh Rahmat. Merasa kapasitas dan kemampuan literasi terbatas, ia lama menimba ilmu pada budayawan Banyumas Ahmad Tohari di Majalah Ancas, media berbahasa Banyumasan.
“Di Ancas kurang lebih 10 tahun. Terakhir dipercaya sebagai redaktur pelaksana,” imbuh Rahmat. Menggeluti bisnis percetakan dan penerbitan di Banyumas, Rahmat dibantu oleh 7 orang karyawan, bertugas sebagai layout, cetak hingga finishing. (Sukron)
