KULONPROGO – Almari, rak buku, meja, kursi hingga kusen pintu dan jendela terbuat dari aneka jenis kayu bisa diselesaikan Isman Nugroho (24) dalam jangka waktu tertentu. Masing-masing perabot kelengkapan rumah itu memang dirampungkan dalam waktu berbeda. Pasalnya keseharian Isman juga disibukkan dengan tugasnya sebagai kepala dukuh di Padukuhan Suren Sukoreno Sentolo, Kulonprogo.
“Tugas selain melayani masyarakat di padukuhan sesuai hajat dan kebutuhan, di balai desa mesti ngantor menyelesaikan sejumlah pekerjaan sehingga usaha pembuatan aneka perabot dan furnitur mesti disiasati agar semua pesanan selesai tak ada yang terbengkalai,” ujar Isman ditemui Minggu (11/10/2020).
Sebagai perajin furnitur, keahlian Isman telah teruji. Banyak pesanan dari pelanggan di lingkungan padukuhan dan wilayah Sentolo serta lingkup Kulonprogo. Sebelum bertugas sebagai kepala dukuh, Isman terlebih dahulu menggeluti pembuatan aneka kusen dan furnitur. Lulus SMK 2 Pengasih Isman langsung bekerja pada salah satu produsen furnitur di Giwangan. Satu tahun kerja di Giwangan, ia pindah ke Pengasih, masih menggeluti bidang yang sama. Setelah bertahan dua tahun dan merasa bekal pengalaman mencukupi ditambah uang gaji yang disisihkan dirasa cukup buat beli alat-alat pertukangan, Isman pilih mandiri. Bikin usaha furnitur di samping rumah.
“Modal awal cukup banyak. Sampai Rp20 jutaan. Alat yang paling mahal pasah besar. Harga sekitar Rp3 juta,” urainya.
Meski pesaing cukup banyak namun diakuinya pesanan selalu ada. Apalagi sesekali Isman mem-posting karya furnitur ke media sosial. Alhasil pesanan makin meluas dengan variasi pesanan makin banyak. Sebagai perajin tentu semua permintaan pelanggan dilayani. Termasuk pesanan kecil-kecil macam bikin rak sepatu. Sedangkan mahal tidaknya harga tergantung jenis bahan kayu yang digunakan juga ukuran dan kerumitan model.
“Pesanan dengan model rumit memang lebih lama pengerjaannya hingga finishing. Tapi demi kepuasan pelanggan sebisa mungkin dikerjakan,” pungkas Isman yang menargetkan dalam satu bulan setidaknya satu proyek pekerjaan dapat diselesaikan. (Sukron)