BANTUL – Untuk memandirikan desa, ada tiga pilar yang penting diperhatikan, yakni pilar politik dan pemerintahan, pilar perekonomian desa, dan pilar datakrasi. Namun dari ketiga pilar ini, pilar datakrasi masih berhenti pada bentuk konsep dan aturan, serta belum terimplementasikan dengan baik.
Oleh karena itu, Kongres Kebudayaan Desa 2022 yang akan digelar mulai bulan Maret sampai Oktober 2022 akan berfokus untuk mendalami tiga pilar kemandirian: Pertama, pilar politik dan pemerintahaan. Kedua, Pilar Perekonomian desa. Ketiga, Pilar datakrasi.
“Dua tahun kami mendorong praktik kemandirian desa, dua pilar pertama yakni pilar politik dan pemerintahan serta pilar perekonomian telah terjadi banyak praktik praktik baik dalam tradisi berdesa, namun tidak demikian dengan pilar ketiga yakni datakrasi. Pilar ketiga masih berhenti pada bentuk konsep dan aturan yang mempunyai gap besar dalam implementasinya,” papar Wahyudi Anggoro Hadi, Ketua Kongres Kebudayaan Desa (KKD) II, Jumat 25 Maret 2022.
Kongres Kebudayaan Desa (KKD) 2022 akan digelar mulai bulan Maret sampai dengan Oktober 2022 dengan berbagai kegiatan dan lokasi pelaksanaan di tiga wilayah Indonesia yakni barat, tengah dan timur. KKD 2022 akan berfokus untuk mendalami tiga pilar kemandirian: Pertama, pilar politik dan pemerintahaan. Kedua, Pilar Perekonomian desa. Ketiga, Pilar datakrasi.
Untuk memulai KKD 2022, digelar Kick Off Meeting melalui kegiatan Konferensi Kepala Desa untuk New Rural Agenda yang akan dihadiri lebih dari 100 kepala desa muda perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia, pada tanggal 26-27 Maret 2022 di Jatiwangi art Factory, Desa Jatisura, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Kegiatan ini juga akan dihadiri oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Dr. Drs. Abdul Halim Iskandar, M.Pd.
Di hari pertama, selain kegiatan Konferensi Kepala Desa juga diadakan Forum 27an yang mengusung topik tentang Keragaman Praktik Mengolah Sumber Daya dengan dua pemateri, yaitu Kepala Desa Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi, yang akan membahas tentang berbagai model pengelolaan lahan kolektif, dan Jatiwangi art Factory yang akan mempresentasikan tentang Jatiwangi Kota Terakota.
Konferensi Kepala Desa diharapkan dapat melahirkan gagasan yang berperan penting dalam mendorong transformasi guna mewujudkan kemandirian dan kedaulatan desa. Hasil dari kegiatan ini juga akan dijadikan sebagai bagian dari rekomendasi yang akan dibawa ke forum KTT New Rural Agenda yang akan diselenggarakan di Kassel, Jerman pada bulan Juni 2022.
Kongres Kebudayaan Desa 2022 diselenggarakan kembali tahun ini setelah pada tahun 2020 KKD yang pertama digelar sebagai respon terhadap pandemi Covid-19 dan menghasilkan rumusan besar tentang kemandirian desa. Dua tahun pasca KKD 2020 merupakan waktu yang singkat untuk mengimplementasikan konsep Kemandirian Desa.
Meskipun kolaborasi dan gerakan terus dilakukan, namun diskursus dan praktik-praktik kemandirian desa belum seutuhnya menjadi arus utama dalam pembangunan khususnya desa.
Oleh karena itu Kongres Kebudayaan Desa 2022 akan berfokus untuk mendalami tiga pilar kemandirian, yaitu pilar politik dan pemerintahan, pilar perekonomian desa, dan
pilar datakrasi. (*)