Di balik bisnis franchise roti yang menguasai sebagian besar wilayah Jawa Timur dan Bali, ada sosok Andy Setiawan (51). Pemilik bisnis yang kini beromzet miliaran rupiah ini dulunya adalah wartawan media cetak yang sempat jatuh bangun.
Saat berbagi kisah inspiratif di Hall Oakwood Hotel Surabaya, Jumat 3 Mei 2024, pria yang akrab disapa Andy ini hanya mengenakan kemeja garis-garis bercelana kain. Tidak ada barang mewah yang melekat pada tubuh bapak satu anak tersebut. Namun siapa sangka, di balik kesederhanaan tersebut menyimpan sejuta cerita jatuh bangun sebuah bisnis bakery.
Lulusan S-1 Universitas Wijaya Kusuma Surabaya ini dulunya adalah wartawan media cetak terbesar di Jawa Timur pada eranya. Pada 1993 – 1994 atau satu tahun lamanya, Andy yang merintis karir menjadi jurnalis memilih resign dan berpindah media. “Saat jadi wartawan, saya pernah wawancara Bob Sadino (pengusaha sukses) dan mendapat wejangan yang mengubah hidup saya sampai sekarang,’’ kenang dia.
Saat itu, Bob Sadino menyampaikan kalimat sederhana tapi penuh makna kepada Andy. Ketika di sebuah lorong gang kecil, Bob berceloteh kepada Andy dengan menunjuk salah satu penjual sate. “Saat itu, Bob Sadino bilang, gajimu berapa? Coba bandingkan, gajimu sebulan pasti setara dengan pendapatan tukang sate ini dalam satu hari,’’ kata dia menirukan kalimat pengusaha nyentrik yang dikenal selalu memakai celana pendek itu.
Seketika, kalimat dari Bob Sadino itu memacu semangat Andy untuk keluar dari zona nyaman. Bapak satu anak itu merasa, hidupnya harus terus tumbuh. Hingga pada 2005, dia mendirikan CV Bintang Surabaya Sejahtera. Sebuah perusahaan yang memegang franchise sebuah merek roti yang beredar di Jawa Timur dan Bali. “Hidup itu seperti telur, jika kita melihat telur maka harus diolah untuk jadi makanan atau jadi roti,’’ ujarnya.
Lebih dari satu dekade, Andy memimpin hampir 100 karyawan yang tersebar di Jawa Timur dan Bali. Ketika ditanya berapa omzet per bulan perusahaan? Pria berdarah Madura ini tersipu malu. Dia hanya menyebut omzet perusahaannya terbanyak kedua dari perusahaan roti yang ada di Bali. “Perusahaan roti di Bali omzetnya Rp 83 miliar per bulan, saya di bawahnya sedikit,’’ ucap dia memberi isyarat.
Saat berbagi kisah inspiratif, Andy juga membagikan tips sukses berbisnis. Sebagai anak yang lahir dari keluarga menengah, membutuhkan usaha yang cukup besar untuk merangkak dari bawah. Meski cukup sulit, bukan berarti mustahil. Andy yakin setiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam menggapai kesuksesan. “Saya ini benar-benar from nothing to be something (dari bukan siapa-siapa menjadi sekarang ini, Red),’’ lanjut dia.
Kunci merawat bisnis tak kalah penting bagi Andy adalah kesejahteraan karyawan. Ada doa di balik setiap keringat karyawan. Maka dari itu, pengusaha jangan sampai abai terhadap setiap hak karyawan. Seluruh hak yang dipenuhi itu akan kembali kepada pengusaha dalam bentuk doa untuk lebih sukses merangkai bisnis. “Jangan puas di zona nyaman, jika bisa membuat zona lain yang lebih nyaman,’’ tutup dia. (Yudha)