KULONPROGO – Muda, berkarya, berguna. Tiga kata yang pantas disematkan pada diri Yuyun Lestari. Pengusaha kerajinan rajut yang tinggal di Sukoponco Sukoreno Sentolo, Kulonprogo.
“Awalnya membuat tas rajut bareng mertua. Sama suami cari pasar. Muter-muter. Alhamdulillah akhirnya dapat juragan besar yang mau diajak kerjasama,” ucap Yuyun.
Dituturkan Yuyun, perjuangan mencari pasar, pelanggan, sistem online, hingga mencari karyawan, semua butuh proses. Tetapi berbagai kesulitan itu kini berbuah manis.
“Mencari pasar itu sulit. Sulit minta ampun. Bawa sampel produk. Ditawar-tawarkan. Turun ketemu pedagang. Datang ke lapak-lapak. Kaki sampai pegal. Berkali-kali tidak cukup sekali dua kali,” kenang Yuyun. Beruntung saat itu ada mobil pinjaman mertua yang dapat dimanfaatkan Yuyun mencari celah pemasaran.
Harapan dan doa Yuyun mulai terjawab di tahun ketiga. Usaha rajut jalan lebih konsisten. Jumlah dagangan laku kian banyak. Target beli mobil operasional akhirnya tercapai. Pengiriman dagangan pun makin lancar.
Ketika usaha makin lancar, makin banyak orang menghendaki ikut gabung. Bagi yang lolos seleksi, mengerjakan rajut setengah jadi di rumah, jumlahnya mencapai puluhan ibu-ibu. Setelah pekerjaan setengah jadi selesai, hasil karya disetor kepada Yuyun.
Kepada mereka yang telah menjalankan tugas pekerjaan, bayaran sistem tunai diterapkan Yuyun. Total uang hasil lelehan keringat dari merajut dapat langsung dibawa pulang. Yang ikut kerja kepada Yuyun kebanyakan para ibu tetangga di sekitar tempat tinggal. Sebagian dari mereka, termasuk yang di bagian finishing menurut Yuyun, merupakan kalangan warga kurang mampu. Bahkan ada yang yatim.
“Perolehan belum besar. Belum cukup membuat mereka berlimpah harta. Namun, ada yang menggembirakan. Sebagian dari mereka bisa menabung bahkan mampu beli motor dari kerja keras mereka,” kata Yuyun.
Apa yang dilakukan Yuyun bisa dikatakan turut memberdayakan ekonomi masyarakat. Sudah barang tentu kisah Yuyun layak menjadi teladan kita semua! (Ririn Kada)