YOGYAKARTA – Ada banyak cara bertahan hidup di tengah pandemi. Salah satunya menjual nasi kebuli, seperti yang dilakukan oleh Aris Miftahurrohmat asal Bojonegoro, Jawa Timur.
Untuk berjualan, Aris menggunakan sepeda motor dengan gerobak di belakang: sebagai tempat nasi, rempah-rempah, stayrofoam dan banner yang terpampang bertuliskan Nasi Kebuli Laziss Jogja. Tidak lupa pula dia mencantumkan menu dan harganya.
Ada tiga menu nasi kebuli yang dia jual. Yaitu, kebuli ekonomis telur 1/2 harga Rp10.000, kebuli ayam suir rempah Rp13.000, kebuli sapi lada hitam Rp15.000. Harganya cukup murah.
Sejak awal pandemi, rempah-rempah dianggap mampu menambah kekebalan daya tahan tubuh. Sebab itulah dia memilih makanan khas Timur Tengah dengan campuran rempah-rempah tersebut.
“Ya, kerena di masa pandemi itu kan rempah-rempah diyakini menambah imunitas tubuh oleh masyarakat. Makanya saya jual makanan khas Timur Tengah ini. Nasi dengan campuran rempah,” kata Aris, saat ditemui Wiradesa.co, di Jl. Timoho, Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Jumat 12 Februari 2021.
Setiap harinya, laki-laki asal Bojonegoro tersebut, bisa menghabiskan sekitar duapuluh tujuh porsi nasi kebuli. “Tidak tentu sebenarnya, tapi dari kemarin-kemarinnya bisa sampai dua puluh tujuh kotak,” katanya. Baginya, itu sudah cukup untuk menghidupi anak beserta istrinya di masa Covid-19.
Setiap hari dia berjualan di Jl. Timoho. Kalau dari arah utara, pangkalan Aris berada sebelum perlintasan rel kereta api. Dia biasanya berjualan sekitar jam 06.00 WIB – Jam 10.00 WIB.
Aris berjualan sudah sejak awal pandemi. Sebelumnya dia sempat membuka angkringan di Balecatur. Karena sepi pembeli, akhirnya usahanya gulung tikar. Kemudian, untuk menyambung hidupnya, Aris ikut temannya menjadi tukang servis AC.
“Sebelumnya saya buka usaha angkringan di Balecatur, tapi karena sepi usaha saya ditutup. Setelah itu saya ikut teman nyervis Ac. Tapi karena sepi juga di awal-awal, dan kebetulan paginya ada waktu luang, akhirnya saya gunakan jualan kebuli ini,” katanya. (Syarifuddin)