Budidaya Lele dalam Ember KTD Gemah Ripah Bausasran

YOGYAKARTA – Pandemi membuat sebagian orang memiliki inovasi-inovasi baru. Terutama untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari agar bisa bertahan hidup. Kelompok tani di Kampung Bausasran, salah satunya KTD Gemah Ripah mulai melakukan budidaya lele dalam ember (budidamber) semenjak pandemi.

“Dulunya masih di kolam fiber. Tapi semenjak Pak Isfiransyah, ketua KTD Kampung Bausasran melihat budidaya ikan lele dalam ember di Youtube. kami semua pun diajak untuk belajar. Kita pun belajar terus, akhirnya bisa,” terang Tari, anggota KTD Gemah Ripah Kampung Bausasran, Kecamatan Danurajen, Kota Yogyakarta, Sabtu, 13 Februari 2021.

Berkaitan dengan cara budidamber, Tari menjelaskan secara singkat. Pertama, siapkan tempatnya dahulu. Kemudian  masukkan airnya. Air pun dibiarkan mengendap, kurang lebih sampai seminggu untuk menetralisir sebelum  bibit lele dimasukkan ke dalam ember atau wadah. “Untuk makannya kita kasih pelet. Biasanya 1-2 kali sehari,” lanjutnya.

Manfaat dari budidamber beraneka ragam. Tari mengatakan, selain tidak memakan lahan yang banyak, di atas embernya pun bisa ditanami tanaman hidroponik. “Di atasnya itu kita bolongin buat tanaman. Ya, gelas bekas air mineral kami kasih arang dulu, lalu ditanami bibit-bibit. Biasanya bibit kangkung, seledri, sawi, dan tanaman-tanaman yang bisa ditanam di hidroponik,” jelasnya.

Baca Juga:  Gerabah Membawa Berkah Keluarga

Tari juga mengatakan, agar ikan lelenya memperoleh udara, di atas ember juga diberi lubang kecil-kecil selain lubang untuk tanaman. “Karena ada tanaman hidroponiknya, lubangnya kan jadi dikit. Makanya, 3 hari sekali airnya kita kuras supaya ikannya nggak mati. Kita kasih kran-kran di bagian bawah embernya itu kan. Jadinya, ngurasnya pun lebih mudah. Ikannya nggak usah dikeluarin. Airnya aja yang dihilangkan,” paparnya sambil memperlihatkan ember yang berisi ikan lele.

Pujo Raharjo, juga anggota KTD Gemah Ripah menambahkan, untuk ikan lele yang ada di kolom fiber milik kelompok tani Gemah Limpah bisa muat sekitar 500 ekor benih. “Ukurannya itu berapa, saya kurang tahu. Tapi yang ada di dalam ember ukuran sedang itu bisa 50 ekor benih. Kalau yang agak besar, di sebelahnya itu, bisa 50 ke atas,” tuturnya sambil menunjukkan ukuran ember.

Sebagaimana yang dituturkan oleh Pujo, kalau makannya  bagus, ikan lelenya bisa dipanen 2-3 bulan sekali. “Kalau panen, nanti langsung dijual. Yang beli bisa anggota, tetangga, atau nanti dibawa ke pasar Tani Rutin yang digelar di setiap hari Jumat,” katanya lagi.

Baca Juga:  Warga Ponjong Buat Miniatur Kapal Pesiar dari Bambu Laku Belasan Juta Rupiah

Senada dengan Pujo, tambah Marfuah, “Lele itu meliharanya lebih mudah dibanding jenis ikan lainnya. Palingan kalau ada yang mati itu waktu benihnya baru dimasukkan. Kan abis dipindah tuh tempatnya. Jadinya kan kaget juga. Besoknya bisa mati. Tapi ya hanya 1-2 ekor,” pungkasnya. (Septia Annur Rizkia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *