BUDIDAYA ikan dengan kolam Bioflok kini banyak dilakukan oleh masyarakat. Namun mereka umumnya tidak paham cara merangkai dan pemasangan pipa pembuangan kotoran ikan. Akibatnya, kualitas airnya buruk dan banyak ikan yang mati.
Jika membeli rangkaian kolam Bioflok melalui internet atau lapak jual beli perikanan, ada dua pilihan pemasangan pipa pembuangan air. Pipa pembuangan air yang dipasang di samping dan pipa pembuangan air yang dipasang di tengah.
Berdasarkan pencermatan Wiradesa.co, pipa pembuangan air yang dipasang di samping kolam Bioflok, ternyata kurang bagus. Karena setelah kran pipa dibuka, ternyata tidak bisa membuang kotoran ikan secara maksimal. Kotoran ikan masih banyak yang menumpuk di dasar kolam.
Kotoran ikan yang menumpuk di dasar kolam itu mengadung amoniak. Zat atau unsur Amoniak ini membahayakan bagi kehidupan ikan. Jika kotoran ikan yang mengandung zat amoniak itu tidak terbuang, maka akan mempengaruhi kualitas air dan akibatnya ikan-ikan banyak yang mati.
Sedangkan, pipa pembuangan air di tengah terbukti lebih bagus. Karena saat kran pipa dibuka, kotoran ikan di dasar kolam tersedot dan terbuang ke luar. Sehingga kualitas air menjadi bagus dan tidak mengandung zat yang mematikan ikan.
Makanya, petani ikan yang berhasil, menyarankan agar saat membuat atau memesan kolam Bioflok, pipa pembuangan air dipasang di tengah kolam. Sedangkan dasar kolamnya dibuat melengkung atau sisi tengahnya agak dalam.
Ketua Asosiasi Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Kulonprogo, Mukhamat Karir, menyarakan agar airnya diupayakan terus mengalir. Bisa air kolam Bioflok itu dialirkan melalui beberapa penyaringan dan airnya dipompa untuk mengairi kolam lagi. “Bisa juga secara alami, air dialirkan dari sungai atau sumber air langsung ke kolam,” ujar Mukhamat Karir, Selasa 17 September 2024.
Kolam-kolam Bioflok di Padukuhan Duwet II Banjarharjo, Kalibawang, Kulonprogo, airnya dari selokan Mataram. Jadi air terus mengalir sepanjang hari. Sehingga kualitas airnya bagus dan baik untuk budidaya ikan. (Ono)