Fathul Jannah Ajari Guru SLB Agar Punya Keterampilan Menjahit

BANTUL – Tiap tahun, model pakaian selalu mengalami perkembangan. Seperti dituturkan Fathul Jannah, model pakaian 2021 trennya baju blus all size, tunik, minimalis sedang untuk warna jatuh ke pilihan warna abu-abu. Kondisi tersebut yang mendorong Fathul Jannah terus berkreasi meski di masa pandemi.

Dia mengisahkan kiprahnya pada usaha jahit pakaian dengan spesialisasi kebaya encim. DJ Collection yang dia dirikan, bermula dari kegelisahannya sebagai seorang ibu rumah tangga saat tak lagi berkarier di pekerjaan profesional. Dia teringat perihal kemampuan menjahit. Apalagi saat sekolah di SMK 6 Yogyakarta memilih jurusan busana. “Dulu di SMK saya jurusan busana,” kata Fathul Jannah saat ditemui di tempat usahanya di Kauman Tamanan Banguntapan, Bantul, Rabu, 10 Februari 2021.

Dari situ, Fathul Jannah mencoba untuk konsisten menekuni menjahit. Mulai mendapat pesanan jahitan, dikerjakan sendiri dan banyak yang suka. Dengan modal keyakinan pada 1999 DJ Collection ia dirikan. Masa awal sendiri, kemudian mulai merekrut karyawan hingga 12 orang, kini di musim pandemi tersisa 3 orang. “Dari 12 orang berkurang jadi 6 orang. Cukup lama dengan jumlah tenaga 6 orang. Yang tiga sekarang diliburkan terlebih dahulu. Tetapi, jika ada pesanan dalam jumlah banyak, mereka akan dipanggil kembali,” ujar Fathul Jannah.

Baca Juga:  Kiat Pemulihan Apabila Mengalami Long Covid

Menurutnya, ketika awal mula menjahit memproduksi kebaya encim. Setelah itu, berusaha untuk membangun jaringan. Jaringan terbentuk antara lain lewat ajang pameran. Fathul Jannah kerap mengikuti pameran. Salah satunya digandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Adapun yang unik dari kreasi jahitan Fathul Jannah yakni adanya sentuhan bordir. Selain sebagai seorang pemilik usaha rumah jahit dan bordir, Fathul Jannah juga punya kesibukan lain sebagai guru undang. Kerap kali dia diundang mengajari menjahit warga yang ada di desa-desa. “Untuk guru undang ini biasanya sebagai guru tamu di Selolah Luar Biasa (SLB) dan di komunitas ibu-ibu di desa,” tuturnya. Di SLB, Fathul Jannah mengajari guru-guru di sana supaya mempunyai keterampilan menjahit dan mengajarkannya. Dari sinilah, dia tersentuh hatinya untuk memperkerjakan difabel sebagai karyawan.

Pandemi memang memberi dampak yang begitu besar terutama bagi pelaku wirausaha. Selama ini mereka sangat menggantungkan pendapatan kepada usahanya. Menghadapi cobaan itu, Fathul Jannah berusaha tetap menyapa pelanggan dengan hati. Kepada pelanggan dia sering bertanya dan rajin berkomunikasi. Tiap ada tamu yang datang diberi masker sebagai salah satu cara menjaga jaringan dan komunikasi.

Baca Juga:  Berkah Rezeki Ramu Jamu Lembu

“Alhamdulilah, meski pandemi kami tetap mendapat kepercayaan dari pelanggan tetap. Kini tengah mengerjakan seragam salah satu TK negeri,” imbuhnya sambil menunjukkan kesibukan karyawan menyelesaikan jahit dan finishing bordir. (Nur Anggraeni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *