Greg Sindana Pendiri Ketjilbergerak Terpilih Jadi Kadus Boro II

Greg A. Sindana (baju putih lengan Panjang) bersama aparat desa, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Karangsewu. (Foto: Wiradesa)

KULONPROGO – Greg Andi Sindana, pendiri komunitas ketjilbergerak, terpilih menjadi Kepala Dusun (Kadus) Boro II, Kalurahan Karangsewu, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Aktivis desa antikorupsi ini diajukan oleh warga untuk ikut seleksi menjadi pamong masyarakat. Greg terpilih menjadi kadus melalui jalur atau mekanisme usulan warga. “Kulo nyuwun donganipun nggih Pak (Saya minta doanya ya Pak),” ujar Greg A. Sindana kepada Wiradesa.co, Rabu 31 Juli 2024.

Selama ini Greg bersama istrinya Vanie dikenal sebagai aktivis penggerak desa. Mereka menginisiasi pelaksanaan sekolah desa di berbagai daerah. Greg bersama anggota komunitas Ketjilbergerak juga terlibat dengan pelaksanaan Kongres Kebudayaan Desa yang dipusatkan di Kampoeng Mataraman, Panggungharjo, Bantul.

Pelantikan Kepala Dusun Boro II direncanakan pada 29 Agustus 2024. Namun pendiri ketjilbergerak yang di dusun kelahirannya mendirikan Karang Kemuning Ekosistem (KKE) sudah banyak tamu dan relasi jaringan desa yang mengucapkan selamat dan berdatangan di Dusun Boro II.

“Ngapunten radi seret le mbalesi nggih. Niki saweg onten tamu Dukuh Panggungharjo. Saling ngangsu kawruh (Maaf agak telat balasnya. Ini baru ada tamu Dukuh Panggungharjo. Saling menimba pengalaman),” kata Greg yang asli Boro, Karangsewu, Galur, Kulonrogo.

Baca Juga:  167 Desa di Purbalingga Minta Pendampingan Hukum Kepada Kejari
Greg ketamon Dukuh Panggungharjo, Rabu malam. (Foto: Wiradesa)

Alumni Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini ingin memperbaiki bangsa dan negara tercinta Indonesia dari bawah, dari dusun dan dari desa. “Niki insyaallah niat ndandani saking akar (Ini insyaAllah diniatkan untuk memperbaiki dari bawah atau akar rumput),” ungkap Greg Sindana.

Greg dan Vanie belum lama memutuskan untuk pulang, tinggal di desa. Selama ini mereka tinggal di Kota Yogyakarta dan aktif dalam kegiatan sosial, budaya, dan pendidikan. Setelah pulang ke Boro, mereka membangun joglo untuk aktivitas Karang Kemuning Ekosistem.

Kini Greg, aktivis penggerak desa ini diamanahi warga sekitar tempat tinggalnya untuk menjadi pamong, untuk menjadi kepala dusun. Warga berharap, Greg bisa mendorong masyarakat desa untuk berdaya, mengupayakan kehidupannya, mandiri dan aktif berpartisipasi dalam upaya meraih kesejahteraan serta membangun desanya. (Ono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *