SUMENEP – Berjualan merupakan aktivitas sehari-hari Nenek Iyye di depan Asta Tinggi, kompleks makam raja-raja Sumenep. Meski jalannya tertatih-tatih, dia tetap semangat mencari uang. Setiap hari, pukul 14.00, nenek yang akrab dipanggil Ibu Mudahri itu, mengulak barang di Pasar Rubaru, tak jauh dari kediamannya.
Mudahri nama anak pertamanya. Satu jam kemudian dia membawa barang kulakan ke tempat biasa jualan, menumpang taksi. Ada berbagai macam buah dan sayur yang dia jual. Diantaranya mangga, kedongdong, pisang, mentimun, terong.
“Pukul 14.00 berangkat ke pasar beli buah. Terus pukul 15.00 dibawa ke sini. Tiap hari ke sini saya naksi,” katanya saat ditemui di Jalan Asta Tinggi, Temor Lorong, Kebunagung, Sumenep, Sabtu 29 Mei 2021.
Berjualan memang keinginan sendiri perempuan asal Desa Mandala itu. Karena tidak ingin meminta dan menyusahkan anaknya.
“Ini keinginan saya sendiri. Untuk belanja sendiri, kadang untuk anak juga. Selama masih kuat jualan ya saya kerjakan. Saya malu yang mau minta sama anak, dan nggak mau nyusahin,” tuturnya.
Sudah puluhan tahun Nenek Iyye jualan. Dia juga pernah jualan di Pasar Ganding dan Pasar Kamisan, saat dia masih tegar. Karena saat ini kondisinya tidak sesehat dulu, akhirnya memutuskan untuk berjualan di Asta Tinggi. Memanfaatkan keramaian tempat tersebut.
Habis atau tidak, apa yang dijualnya, perempuan tua itu akan membawa pulang dagangannya sesudah azan Magrib. (Syarifuddin)