KULONPROGO – Beternak lebah madu prosesnya tidak terlalu rumit. Syarat utama ketersediaan tanaman dan bunga yang tumbuh di sekitar kotak-kotak sarang lebah.
Setidaknya pengalaman beternak lebah seperti itu sudah dibuktikan Kemiran (47). Warga Tegiri I RT 55 RW 20 Hargowilis Kokap mengatakan baginya beternak lebah madu tidak sulit. Empat tahun belakangan lelaki yang juga perajin tempe kedelai menghasilkan madu dari 25 kotak sarang lebah yang diletakkan di samping kiri dan belakang rumah.
“Ternak lebah jenis avis cerana sudah menghasilkan madu. Tiap bulan bisa memanen paling sedikit 4 botol ukuran 140 ml. Kalau lagi bagus bisa dapat 10 botol ukuran yang sama,” terang Kemiran saat ditemui di kediamannya, Senin 21 Agustus 2023.
Kemiran menerangkan, potensi lebah madu ia lihat dari pengamatan di alam sekitar rumah. Di antara banyak pepohonan ia pernah menjumpai pada selembar daun pisang kering ditempati lebah madu. Ia kemudian menyediakan satu kotak. Kotak yang disiapkan berukuran panjang 40 cm lebar 30 cm dan tinggi 30 cm.
“Kotak tempat lebah disangga pakai tiang paralon. Dari tanah 70 cm. Pertama kali bikin kotak lebah pada 2015,” jelasnya.
Kemiran punya kiat dalam mengundang tawon madu agar mau tinggal di kotak yang dia siapkan. Caranya dengan mengolesi madu pada bagian pintu dan di langit-langit kotak. Dari pertama kali menyiapkan kotak hingga panen madu perdana butuh waktu sekitar lima bulan.
“Begitu ada tawon yang mendekat lama-lama satu koloni masuk. Ada lebah jantan, betina, dan ratu,” ujar Kemiran seraya menyebut, di sekitar tempat tinggal banyak pohon kayu keras seperti pohon petai, pohon kelapa, mahoni, kopi, juga tanaman bunga air mata pengantin serta pohon durian. Saat tertentu pepohonan tersebut ada yang berbunga dan bisa menjadi sumber pangan lebah. Lebah madu terbang mencari sari bunga hingga satu kilometer dari kotak tempat tinggal.
Kemiran menjual madunya ke para pelanggan. Apabila stok madu miliknya habis, ia akan mengontak rekannya di grup pecinta lebah madu Kokap sehingga jaringan bisnis madu murni telah ia bangun. Satu botol ukuran 140 ml ia jual Rp 80 ribu sedangkan kemasan botol 250 ml ia pasarkan Rp 150 ribu.
Di samping memasarkan madu hasil ternak lebah sendiri dan panen madu milik komunitas, ia bermimpi bisa menjadikan ternak lebah madu sebagai sarana edukasi bagi wisatawan.
“Bagaimana cara memanen madu, menikmati madu dari sarang, tanaman apa yang harus ada di sekitar peternakan lebah madu juga bagaimana mengundang lebah pertama kali agar mau datang, itu menarik dan bisa menjadi bagian wisata edukasi,” ucapnya.
Kemiran kemudian menunjukkan bagaimana cara memanen madu dari sarang lebah. Ia mengambil sebilah golok, bulu ayam yang sudah bersih, sobekan kardus dan korek api. Tanpa alat perlindungan apa pun, ia membuka salah satu pintu kotak lebah dan mengajak wiradesa.co melihat dari dekat isi kotak yang sudah menghasilkan madu. Agar lebah menyingkir ia membakar sobekan kardus dan asap ditiupkan ke dalam kotak. Setelah lebah beterbangan sarang lebah penuh madu ia potong pakai golok lalu diangkat.
“Rumah lebah dalam satu kotak selalu ganjil. Bisa tiga, lima, tujuh dan seterusnya. Ini sudah lumayan ada madunya. Silahkan bisa coba langsung dihisap madunya,” ujar Kemiran sembari menyodorkan rumah lebah yang mengandung banyak madu.
Setelah rumah lebah dengan kandungan madu dibersihkan proses berikutnya yakni pemerasan dan pengemasan. Setelah dikemas madu murni dengan brand ‘Sobo Alas’ siap dikirim kepada para pelanggan. Diantara khasiat madu murni ialah menjaga daya tahan tubuh, menangkal radikal bebas dan meningkatkan stamina tubuh. (Sukron)
