KWT Srikandi Mandiri Gejayan Condongcatur Juara 2 Lomba Tanam Timun Baby Bupati Sleman Cup

KWT Srikandi Mandiri Gejayan Condongcatur menerima penghargaan atas prestasi meraih Juara 2 Lomba Tanam Timun Baby Bupati Sleman Cup 2023. (Foto: Istimewa)

SLEMAN – Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi Mandiri Gejayan Condongcatur berhasil menjadi Juara 2 Lomba Tanam Timun Baby Bupati Sleman Cup 2023 dan hadiah diserahkan di Pendopo Parasamya Kantor Bupati Sleman, Sabtu (18/11/2023).

Lomba Tanam Timun Baby Bupati Sleman Cup 2023 diikuti 51 KWT se-Kabupaten Sleman dan telah berjalan 3 bulan, menghasilkan 3 juara utama dan 3 juara harapan. Juara pertama diraih Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Kemuning Trimulyo Sleman dengan produktivitas 3,05 kg/pohon. Posisi kedua dimenangkan KWT Srikandi Mandiri Condongcatur Depok, dengan produktivitas 2,77 kg/pohon dan posisi ketiga diraih oleh KWT Makmur Jaya, Tirtomartani Kalasan, dengan produktivitas 2,44 kg/pohon. Sedangkan juara harapan 1 KWT Karanglo Makmur, Sukoharjo Ngaglik, harapan 2 KWT Klarisan, Pakembinangun Pakem dan harapan 3 KWT Sri Rejeki, Sinduadi Mlati.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyampaikan apresiasi atas keberhasilan KWT dalam meningkatkan produktivitas timun baby di Kabupaten Sleman. Hal itu menjadi bukti kesungguhan petani yang tergabung dalam KWT dalam mengembangkan kemampuan. Dia berharap agar apa yang diraih dapat tetap dilanjutkan usai kompetisi berakhir.

Baca Juga:  Condongcatur, Kalurahan Pertama di Sleman yang Menyelesaikan Rembuk Kampung Jaga Warga

“Alhamdulillah hasil bisa kembali kepada bapak ibu yang sudah menanam dengan baik. Monggo kemampuan ini harus ditingkatkan bersama. Jangan berhenti di kompetisi saja. Harus dikembangkan lagi untuk kemajuan bersama,” kata Kustini.

Bupati Sleman menambahkan, akan melanjutan kompetisi / lomba tanam timun baby bupati Sleman Cup 2.

“Selain timun baby, pada kompetisi nanti akan dikembangkan kompetisi untuk komoditas tanaman gambas dan jipang yang diharapkan dengan kompetisi dapat memberikan dampak yang tak kalah luas dari kompetisi pertama yang berhasil dengan baik,” imbuhnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman, Suparmono mengatakan, dari hasil evaluasi, lomba tanam timun baby menunjukkan data dari 51 peserta dengan rata-rata total luas lahan sekitar 1.7 hektar, mampu menghasilkan 20 kali petik dengan jumlah hingga 20 ton.

“Ini sangat luar biasa, mengingat lomba baru pertama kali diselenggarakan, dan rata-rata KWT yang ikut juga baru pertama kali menanam timun baby. Berdasarkan hasil ini, bupati Sleman memberikan arahan untuk diadakan kembali kompetisi tanam timun baby dengan menambah komoditas gambas dan jipang,” papar Suparmono.

Baca Juga:  PKMD Poltekkes Permata Indonesia Usai, Reno: Semoga Program Bisa Berkelanjutan

Alasan pemilihan gambas dan jipang pada kompetisi selanjutnya karena dua komoditas tersebut memiliki teknis pertanian yang hampir mirip dengan timun baby sehingga diharapkan dalam satu kali tanam dapat memanfaatkan 3 komoditas sekaligus.

“Lomba Bupati Cup 2 nanti akan oleh diikuti 153 KWT masing-masing Kapanewon ada perwakilan 9 KWT. Dalam pelaksanaan lomba akan dibagi dalam 3 gelombang agar produksi timun tidak menumpuk, pasarnya tidak terlalu terganggu dan harganya tetap relatif stabil,” jelas Suparmono.

Dalam kesempatan ini Bupati Sleman menyerahkan secara simbolis sarana tanam berupa 1 rol mulsa, 1 pak benih timun baby, dan 1 pak benih gambas kepada perwakilan KWT Teratai Mekar Condongcatur dan KWT Karya Tani Sidoagung sebagai tanda untuk dilaksanakan Lomba Tanam Timun Baby Bupati Cup 2 yang ditambah tanaman gambas dan jipang. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *