AGROWISATA Latar Ndesan di Kalurahan Sumberharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menawarkan wisata petik sayur dan buah dengan panorama indahnya Perbukitan Syiwa. Sayang musim kemarau ini, terkendala air.
Pengunjung bisa memetik berbagai aneka jenis sayur dan buah langsung ke kebun dan berselfi dengan latarbelakang indahnya perbukitan yang terdapat banyak candi Hindu dan Buddha. Ada puluhan candi yang dibangun di atas endapan vulkanik Gunung Api Purba Sumilir.
Candi-candi di Perbukitan Syiwa itu, antara lain Candi Ijo, Candi Barong, Candi Miri, Arca Gupala, dan berbagai situs, seperti Situs Candisari dan Situs Mintorogo. Sudah beberapa tahun terakhir ini sejumlah tempat perbukitan tersebut menjadi destinasi wisata.
Area Agrowisata Latar Ndesan berada di jalur wisata dari arah Prambanan atau Yogyakarta menuju Obelix Hills, Mintorogo Hills, dan Gunung Api Purba Nglanggeran. Sehingga wisata yang akan menuju obyek wisata tersebut bisa mampir di kebun untuk petik sayur dan buah sambil berfoto ria dengan pemandangan alam pedesaan yang menawan.
Saat Wiradesa.co berkunjung ke Agrowisata Latar Ndesan pada Minggu 6 Agustus 2023, sejumlah tanaman sayur terlihat kering. Tempatnya panas dan tidak ada persediaan air. Juga tidak ada tanaman keras yang memperindang area yang dirancang menjadi destinasi wisata. Sangat sayang jika agrowisata yang dibangun pada September 2022, tidak berkelanjutan.
“Pengelola yang terdiri dari para petani milenial, dihadapkan pada persoalan air. Jika musim kemarau, lahan di sini susah air. Petani harus mengupayakan sumur bur untuk mengairi tanaman,” ujar Bambang Heriyanto atau biasa dipanggil Masbeng, salah satu pengelola Agrowisata Latar Ndesan di Sumberharjo, Minggu (6/8/2023).
Agrowisata Latar Ndesan merupakan gagasan para petani milenial di Kalurahan Sumberharjo, Prambanan. Destinasi wisata ini menempati area tanah kas desa seluas 1,2 hektar. Tanah ini dikelola oleh 20 anak muda. Awalnya dikelola bersama, tetapi sekarang dibagi setiap orang mengelola tanah sekitar 600 meter persegi.
Pengelola mengupayakan untuk mendapatkan bantuan bibit buah dan tanaman keras dari Trees4Trees, sebuah NGO atau lembaga swadaya masyarakat yang konsen terhadap upaya penghijauan. “Lokasinya sudah disurvei. Rencananya akan ada bantuan untuk tanaman keras dan buah,” ungkap Masbeng.
Para petani milenial di Sumberharjo merancanng Agrowisata Latar Ndesan akan menghasilkan pendapatan bagi para pemuda dan warga desa. Pendapatan itu diperoleh dari petik sayur dan buah, jus sayur dan buah, serta sukarela dari pengunjung.
Namun harapan itu belum terealisasi, karena dihadapkan pada persoalan, antara lain persediaan air, tanaman buah dan perindang, serta sumber daya manusia. Semoga dinas terkait, mau mengupayakan pengeboran dan sumur pompa, kemudian LSM yang membantu bibit buah dan tanaman keras, serta menyiapkan SDM yang unggul di bidang agrowisata. (Ono Jogja)