PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi didampingi suami, Wakil Bupati Sudono, serta para alim ulama Pimpinan Pondok Pesantren di Kabupaten Purbalingga melakukan ziarah ke makam leluhur. Ziarah ini merupakan rangkaian tradisi masyarakat yang disebut Nyadran yang biasanya dilakukan pada bulan Sya’ban pada kalender Hijriyah.
“Sebagaimana tradisi masyarakat, kita Nyadran, mendoakan leluhur leluhur yang sudah mendahului kita,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, Sabtu, 10 April 2021.
Dia menjelaskan, ziarah ini juga bagian dari ibadah sunnah seorang muslim. Menurutnya, ziarah akan senantiasa mengingatkan diri akan kematian, sehingga muncul keinginan untuk introspeksi diri menjadi manusia yang lebih baik demi mempersiapkan diri sebelum kematian kelak.
“Di samping itu kami juga berdoa agar Purbalingga senantiasa diberikan keselamatan, kekuatan, dijauhkan dari bencana, dan covid segera hilang,” katanya.
Kegiatan Nyadran ini rencananya akan menjadi kegiatan rutin pemerintah setiap menjelang bulan suci Ramadhan. Di samping itu juga kegiatan ini untuk memperkokoh sinergitas antara pemerintah dengan alim ulama. “Semoga ini menjadi berkah barokah untuk kita semuanya,” ujarnya.
Adapun makam leluhur yang dikunjungi pada ziarah kali ini di antaranya Makam Ki Arsantaka di Purbalingga Lor, Makam Raden Sayyid Kuning di Desa Onje Mrebet dan Makam Wali Perkasa di Desa Pekiringan Karangmoncol.
Seperti diketahui, Ki Arsantaka merupakan orang tua sekaligus penasihat Bupati Pertama Purbalingga yakni Raden Tumenggung Dipayuda III. Sementara Raden Sayyid Kuning merupakan pemuka agama setempat yang juga dijadikan menantu Adipati Onje II pada masa Kesultanan Pajang.
Sedangkan Wali Perkasa merupakan tokoh penyebar agama Islam di wilayah setempat yang saat itu disebut Perdikan Cahyana pada zaman Kesultanan Demak. (Prima Intan DI)