GUNUNGKIDUL – Meski belum lama terbentuk, Grup Karawitan Pramodha, Padukuhan Karanglor, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, terlihat makin padu memainkan seperangkat gamelan melagukan gending Jawa. Para pemain termasuk sinden telah menguasai setidaknya delapan gending.
“Gending Desa Budaya, Salam Budaya, Asmarandana, Mayar Sewu, Sluku-sluku Bathok, Pariwisoto, Suwe Ora Jamu,” kata Dwi Atmojo, pendamping karawitan Pramodha saat dijumpai awal pekan ini.
Di Bejiharjo, lanjut Dwi, banyak anak muda punya talenta seni. Apalagi Bejiharjo dikenal sebagai salah satu desa gudang pelaku seni tradisi. Di desa berjarak sekitar enam kilometer dari kota Wonosari, hidup seni tari, wayang, jathilan hingga reog.
“Tiap padukuhan ada grup-grup seni. Di wayang ada dalang muda, tari juga. Selain pentas sesekali mereka ikut lomba,” imbuh Dwi di sela latihan bareng di Sasana Seni Budaya Ndesane Mbah Gito, yang lokasi masih satu Padukuhan di Karanglor.
Terbentuk pada 4 Februari lalu, embrio Pramodha bermula dari rutinitas latihan bareng tanpa embel-embel grup. “Anggota umumnya anak muda. Dari usia 15 tahun sampai usia kerja. Jumlah anggota dan pengurus semua sekitar 32 orang termasuk pemain,” ujar Marta Prastanti, salah satu penabuh gamelan di Pramodha.
Meski belajar dari sebelumnya tak mengerti apa-apa, Marta mengaku sudah mulai lancar memainkan gending-gending Jawa, dirinya menabuh saron dan demung. Di samping terus latihan mengasah kemampuan, Pramodha kini diamanahi mengampu 150 anak dan remaja usia 5-15 tahun berlatih tiap Sabtu bergantian sepanjang hari. Selain belajar karawitan, 150 anak dan remaja Bejiharjo tersebut belajar musik akustik, keroncong, juga akustik kolaborasi gamelan.
Menurut Marta, Pramodha punya jadwal latihan akustik gamelan pada malam Jumat dan malam Senin. “Pekan ini tampil pada acara penggalangan dana untuk korban bencana NTT. Acara berlangsung di Argo Midang, Grogol, Bejiharjo,” tambah Marta yang sehari-hari kuliah semester 2 Jurusan Bimbingan Konseling UNY.
Sebagai pendamping Pramodha, Dwi berharap, semoga bisa selalu kompak dalam nguri-uri seni budaya. “Harapan lain semoga anggota dan pengurus tetap eksis. Makin berkembang. Bisa dapat kepercayaan ikut berpartisipasi dalam berbagai event,” ujarnya. (Sukron)