KENDARI – Paguyuban Masyarakat Jogja (PMJ) di Kendari kini aktif menggelar kegiatan budaya di wilayah Sulawesi Tenggara. Pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022, mereka melaksanakan pementasan wayang kulit.
Pentas wayang kulit di halaman RRI Kendari Selasa (8/2/2022) malam menampilkan dalang Ki Markum Noto Asmoro dengan lakon Bimo Suci. Penampilan seni tradisi ini mendapat dukungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra.
“Pementasan wayang kulit malam nanti (Selasa malam) merupakan bentuk kecintaan kami terhadap seni tradisional Jawa, khususnya dari Ngayogyakarta Hadiningrat,” ujar Zaenal Mustofa SPd, Ketua Umum PMJ 2021-2025, Selasa 8 Februari 2022.
Selain menggelar pementasan wayang kulit, PMJ juga sering menampilkan seni tradisi jathilan, kuda lumping, dan prosesi mantenan adat Jawa. “Kami juga secara rutin belajar nabuh gamelan, sayangnya kami tidak memiliki gamelan sendiri,” ungkap Zaenal Mustofa, asal Palbapang Bantul.
Untuk lebih semangat nguri-uri budaya Jawa, anggota PMJ memohon Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X kerso mengirimkan seperangkat gamelan untuk masyarakat Jogja di Kendari. “PMJ ini sudah resmi, memiliki akta notaris, NPWP, dan syarat legal lainnya,” jelas Zaenal Mustofa yang juga guru SMK 3 Kendari.
Selain aktif nguri-uri budaya Jawa di Kendari dan sekitarnya, PMJ juga siap menerima tamu dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang berkunjung ke Kendari. Pada Senin malam, PMJ menjamu rombongan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DIY makan malam di RM Teluk Kendari.
Hadir pada jamuan makan malam yang penuh keakraban malam itu, selain Ketua Umum PMJ, juga H. Sudjiono (penasehat), Abdul Jalil SHi MA MEi (sekretaris), Dr Benny Baskoro (ketua 1), dan Gunawan ST (humas), serta Mujito (asal Banyuwangi). Para tamu dan anggota PMJ saling memperkenalkan diri dengan penuh canda tawa.
Sebelum menjamu rombongan dari PWI DIY, masyarakat Jogja di Kendari juga pernah menyambut rombongan dari Museum Sonobudoyo dan rombongan MTQ Korpri DIY. “Jadi salah satu tugas yang membuat kami bahagia adalah menemui sedulur Ngayogyakarta yang berkunjung ke Kendari,” pungkas Zaenal Mustofa. (*)