Pasardesa.id, Prioritaskan Produk UMKM Utamanya Produk Unggulan Desa

Rindi, Brand Akuisisi pasardesa.id, saat ditemui di Kampoeng Mataram (Foto: Wiradesa)

BANTUL – Berada satu wilayah dengan Kampoeng Mataram, kantor pasardesa.id dapat dijumpai. Ide mula tercetuskannya pasardesa.id yakni sebagai upaya Pemerintah Desa (Pemdes) Panggungharjo dalam menangani dampak persebaran Covid-19, di aspek ekonomi. Hal itu disampaikan Rindi, Brand Akuisisi pasardesa.id, saat ditemui di Kampoeng Mataram, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Kamis, 15 April 2021

Situasi pandemi Covid-19, jelas Rindi, membuat mobilitas warga terbatas. Termasuk warga Panggungharjo. “Pasardesa.id, mulanya upaya mitigasi di tengah pandemi, karena warga diimbau untuk tetap di rumah,” katanya.

Mulanya, pasardesa.id bertujuan membantu dalam mempermudah penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT). Hingga pada kesempatan platform pasardesa.id bekerja sama dengan lima desa yang ada di Bantul. Yaitu Panggungharjo, Ngestiharjo, Guwosari, Sriharjo, dan Wirokerten.

Menggunakan platform pasardesa.id, terhitung April-Desember 2020, pemerintah lima desa tersebut bekerja sama dengan pasardesa.id untuk mempermudah proses pencairan dana BLT. “Sampai saat ini, yang masih menggunakan pasardesa.id untuk pencairan BLT itu Desa Panggungharjo,” ucap Rindi.

Terkait kepemilikan platform pasardesa.id, terang Rindi, awalnya di bawah Sanggar Inovasi Desa. Seiring berjalannya waktu, pasardesa.id mengalami perubahan. Saat ini sudah resmi berbentuk PT dengan sistem kepemilikan saham di bawah beberapa pihak.

Baca Juga:  Kios Pasar Rakyat Jogja Gumregah Diminati Pedagang

Mengenai berapa banyak pihak pemilik saham dan seberapa besar kepemilikannya, Rindi mengaku tidak mengetahui. Lanjutnya, yang lebih banyak mengetahui perihal tersebut yakni CEO pasardesa.id.

Meski dari awal pasardesa.id berbasis pelayanan online, platform yang dulu dengan yang baru, terdapat perbedaan. Yang dulunya sebagai mitigasi dalam penyaluran BLT di lima desa yang telah disebutkan di atas, saat ini lebih ke badan usaha yang memasarkan produk desa atau lokal.

Selain itu, cakupan pasardesa.id saat ini lebih luas dan pelayanannya bisa ditemukan dalam bentuk aplikasi. “Kalau sekarang, kita berbasis aplikasi reseller kemudian cakupannya bisa seluruh Indonesia. Jadi konteksnya bukan desa lagi, tetapi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes),” ujar Rindi dengan raut muka berbalut masker yang dikenakannya.

Senada dengan Rindi, Salman Hakim, Reseller Experian pasardesa.id mengimbuhkan, cakupan pasardesa.id saat ini terbilang skala nasional. Usaha desa yang sudah terdaftar sebagai mitra pasardesa.id sebanyak 27 unit, tetapi yang sudah berhasil mendata dan mengisi produk untuk dimasukkan ke pasardesa.id sekitar 10 BUMDes. Dengan 78 produk unggulan dari masing-masing BUMDes.

Baca Juga:  Distribusikan Bantuan dengan Perahu Kelotok

Meskipun begitu, pasardesa.id juga terbuka untuk individu atau kelompok di luar BUMDes yang ingin bergabung memasarkan produk. Sebab, kata Rindi, tujuan utama pasardesa.id untuk membantu memasarkan produk UMKM. “Yang kami prioritaskan produk-produk UMKM, terutama produk unggulan desa,” ucapnya.

Dari masing-masing BUMDes atau UMKM yang hendak bergabung menjadi mitra pasardesa.id, bisa memasarkan aneka produk dengan beragam varian. “Kami terbuka untuk BUMDes yang punya produk sendiri dan mereka jadi produsennya. Atau mereka jadi agitator untuk UMKM setempat. Jadi, sebagai penyalur saja,” jelas Rindi kemudian.

Semisal mereka menjaring produk-produk unggulan di desanya, kemudian produk tersebut didaftarkan melalui BUMDes, lalu bermitra dengan pasardesa.id agar produknya bisa ditampilkan di aplikasi untuk dipasarkan secara luas.

Rindi mengatakan, ke depannya, pasardesa.id bisa terus berjalan beriringan dengan produk-produk lokal. Terutama wadah untuk mengekspos dan membantu eksistensi produk UMKM, dengan tetap mengutamakan kualitas dari tiap produk.

Untuk kriteria produk yang bisa dipasarkan di pasardesa.id, ujar Rindi, yang terpenting produk lokal atau buatan sendiri. Selain itu, dari segi kualitas, pasardesa.id juga melakukan kurasi dan legalitas produk juga menjadi pertimbangan.

Baca Juga:  Belik Sor Gayam Karet Pleret: Dulu, Sekarang, dan Yang Akan Datang

“Walau begitu, kami tidak membatasi apa aja yang bisa masuk. Yang penting produknya aman untuk diedarkan. Bukan produk terlarang. Kalau ada produk obat yang masuk, paling tidak, ada surat izin edarnya,” sahut Rindi.

Keberadaan pasardesa.id akan selalu diupayakan untuk mendorong produk-produk lokal. Sebab menurut Salman, banyak pula daerah yang mempunyai produk, tetapi tidak punya wadah untuk memasarkan. Keterbatasan teknologi menjadi salah satu hambatan di beberapa tempat, termasuk persoalan sinyal.

Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat, Rindi dan Salman berharap, keberadaan pasardesa.id bisa turut mendampingi peningkatan UMKM dan juga proses terjadinya pertukaran barang antara satu desa dengan desa yang lain, atau bahkan dari desa ke kota.

Mengenai manfaat pasardesa.id, pertama, untuk mitra. Yaitu BUMDes, produsen atau pemilik produk bisa memasarkan produk mereka melalui aplikasi pasardesa dengan jaringan reseller yang tersebar se-Indonesia.

Kedua, reseller pasardesa bisa mendapat tambahan penghasilan dengan memasarkan produk yang tersedia di aplikasi. Ketiga, masyarakat mendapatkan kemudahan berbelanja produk desa secara online. (Septia Annur Rizkia)

Tinggalkan Komentar