ANAK muda ini memiliki usaha yang layak diacungi jempol. Pemuda bernama Rofa (21 tahun), warga Baciro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, memiliki kepedulian tinggi terhadap ketersediaan pangan dan kesejahteraan petani. Dia mendirikan Kedai Sayur 24 dan membantu pemasaran hasil panen kelompok tani di Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya di wilayah Kemantren Gondokusuman.
“Saya mendirikan Kedai Sayur 24 ini untuk membantu menjualkan hasil panen kelompok tani. Kedai ini sebagai wadah kelompok tani untuk memasarkan hasil pertaniannya ke konsumen,” ujar Rofa saat mengikuti seleksi calon Pemuda Pelopor Kota Yogyakarta tahun 2022 di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta, Jumat 5 Agustus 2022.
Keberadaan Kedai Sayur 24 mampu meningkatkan harga jual sayuran dari kelompok tani. Misalnya sayur Selada yang semula hanya laku kurang dari Rp 10.000/kilogram, saat dijualkan oleh Kedai Sayur 24 bisa terjual Rp 20.000/kg. Kemudian untuk Sere yang semula hanya laku Rp 2.000/kg, sekarang bisa terjual Rp 5.000/kg. Peningkatan nilai jualnya bisa 100 persen lebih.
Peningkatan nilai jual sayur itu dilakukan dengan cara menyajikan sayur segar selalu, kemudian dikemas dengan menarik, dan pemasarannya menggunakan teknologi informasi. “Sistem penjualannya, selain pembeli datang langsung ke kedai, kami juga memanfaatkan media sosial. Saat ini kami baru merancang aplikasi pesan sayur,” kata Rofa kepada Wiradesa, Selasa 16 Agustus 2022.
Sampai Agustus 2022, Rofa telah membuka 3 outlet Kedai Sayur 24, yakni di Jalan Kaliurang Gg. Gayamsari, Kocoran, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman. Kemudian di Jalan Pandega Marta, Pogung Kidul, Sinduadi, Sleman, dan di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Jongkang, Sariharjo, Ngaglik, Sleman. Ada 20 karyawan yang menjaga 3 outlet tersebut.
Kedai Sayur 24 tidak hanya menyediakan sayuran segar saja, seperti sawi hijau, kol, sawi pokcay, selada, seledri, cabai, jagung, dan sayur lainnya, tetapi juga berbagai jenis empon-empon, seperti laos, jahe, kencur, kunyit, dan lainnya. Selain itu juga tersedia bumbu dapur dan produk pangan hasil ibu-ibu rumah tangga.
Untuk meningkatkan pelayanan dan pengembangan ke depan, Rofa terus berupaya memperbaiki sistem pengadaan dan penjualan sayur, SOP perawatan sayur, mengevaluasi sumber daya manusia, dan pemasaran memanfaatkan teknologi informasi atau digitalisasi marketing.
Usaha yang dijalankan anak muda ini diapresiasi oleh berbagai pihak. Ketua KWT Asoka, Ermin Ruhmiyati, merasa senang dengan keberadaan Kedai Sayur 24. Karena kedai tersebut bisa menampung hasil petani dan menjualkannya dengan nilai jual yang tinggi. “Sekarang, kami terbantu untuk menjualkan hasil panen, seperti Terong, Cabai, Sawi, dan jenis sayuran lainnya,” ujar Ermin.
Sedangkan Petugas Penyuluh Lapangan Gondokusuman, Sagio, mengungkapkan di wilayah Kemantren Gondokusuman ada banyak kelompok tani. Mereka tidak hanya menanam berbagai jenis sayuran saja, tetapi juga buah-buahan, dan juga usaha peternakan. Keberadaan Kedai Sayur 24 membantu penjualan hasil panen kelompok tani.
Mantri Pamong Praja Kemantren Gondokusuman, Guritno AP, mengapresiasi gagasan atau ide Mas Rofa, anak muda yang ingin membantu pemasaran hasil panen para kelompok tani di Gondokusuman. “Semoga usahanya semakin berkembang dan mensejahterahkan para anggota kelompok tani,” pinta Guritno.
Motivasi Rofa mendirikan Kedai Sayur 24 sebenarnya sederhana saja. Rofa hanya ingin hidupnya bermanfaat. Baginya, sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain. (*)