KEBUMEN – Diakui atau tidak, budaya dan minat baca masyarakat mulai memudar. Untuk sekadar membaca buku, menjadi hal yang memberatkan. Menghadapi gejala macam itu, perpustakaan harus melakukan inovasi agar tingkat baca masyarakat meningkat.
Seperti halnya perpustakaan desa (Perpusdes) Al Hurriyah yang selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk pengunjung. Berlokasi tak jauh dari Balai Desa Tambakagung, Kecamatan Klirong, perpusdes ini dapat dikatakan pelopor literasi desa khususnya di Kecamatan Klirong. Di sana terdapat berbagai jenis buku. Sumbernya ada yang dari Perpustakaan Daerah Kabupaten Kebumen, donasi warga sekitar.
“Perpustakaan desa ini dulunya berada di Padukuhan Tambakbaya. Sejak 2014 mulai dikembangkan menjadi perpustakaan desa. Alhamdulilah, tanggapan semua pihak baik dari pemerintah desa maupun masyarakat sungguh luar biasa,” kata Lis Saodah (45), salah satu pengurus Perpusdes Al Hurriyah, kepada wiradesa.co, Senin, 3 Mei 2021. Selain itu, kerja sama dengan program Perpuseru juga menambah maju Perpusdes di Tambakagung.
Perpuseru, program pengembangan perpustakaan yang didukung oleh Coca-Cola Foundation Indonesia dan Bill & Melinda Gates Foundation yang sudah menjangkau hampir seluruh wilayah di Indonesia. Dari program ini lebih dari 500 perpustakaan di Indonesia bermitra menjadikan perpustakaan menjadi pusat pembelajaran masyarakat yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Harapannya dapat menciptakan masa depan yang lebih baik melalui ekonomi yang lebih positif. Dengan adanya pengetahuan yang terbuka maka ilmu dapat diakses di mana saja. Termasuk saat berada di perpustakaan.
Hasil kerja sama Perpusdes Al Hurriyah mendapatkan bantuan tiga unit komputer guna menambah fasilitas di ruang perpustakaan. Bukan hanya komputer saja, fasilitas di perpustakaan juga bertambah dengan pemasangan WiFi. Diharapkan anak-anak bisa membaca buku dan belajar mengerjakan tugas sekolah.
Perpustakaan terbagi menjadi beberapa ruang yakni ruang koleksi buku dan ruang baca anak-anak di luar. “Dulu sebelum pandemi pengunjung setiap hari selalu ramai. Akan tetapi, selama ada pandemi, sementara ini Perpusdes Al Hurriyah belum buka kembali. Kami berharap situasi ini segera membaik,” imbuh Yunarni, salah satu petugas perpustakaan.
Meskipun Perpusdes Al Hurriyah belum buka tetapi sudah mendapat kunjungan dari beberapa desa. Sebagian di antaranya dalam study banding. Beberapa yang pernah berkunjung antara lain dari Padureso, Gemeksekti. Dituturkan oleh Lis, beberapa tahun yang lalu pernah ada orang India yang berkunjung ke Perpustakaan Desa Al Hurriyah.
Lis Saodah juga pernah diundang jadi narasumber terkait adanya perpustakaan desa di Kecamatan Klirong. Hal tersebut mendorong beberapa desa belajar merintis perpustakaan desa. “Sebagian besar sering berkunjung untuk study banding ke perpustakaan desa Al Hurriyah Desa Tambakagung,” ungkapnya.
Beberapa penghargaan pernah diraih Perpusdes Al Hurriyah seperti juara Harapan 1 tentang lomba perpustakaan desa/kelurahan tingkat Provinsi Jawa Tengah 2018. Berikutnya, Juara 1 lomba film inovasi perpustakaan Kabupaten Kebumen 2019. (Nur Anggraeni)