YOGYAKARTA – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY meraih penghargaan sebagai TPID Provinsi Terbaik untuk wilayah Jawa-Bali. Prestasi DIY meraih TPID Award 2020 ini merupakan prestasi yang patut diapresiasi. Penghargaan disampaikan dalam Rakornas Pengendalian Inflasi 2021 yang dibuka Presiden di Istana Negara pada Rabu, 25 Agustus 2021.
“Capaian ini merupakan pengukuhan dari kinerja perekonomian DIY yang mampu terus tumbuh di tengah pandemi, dengan tingkat inflasi yang rendah dan stabil,” kata Deputi Direktur Bank Indonesia DIY, Miyono.
Pada umumnya, lanjut Miyono, dalam pengendalian inflasi, penanganan masih sering bersifat konvensional dan cenderung bersifat symptomatic action. Untuk itu TPID DIY sejak 2020 telah menginisiasi upaya pengendalian inflasi secara menyeluruh melalui program Pengendalian Hulu Hilir Inflasi Terjaga (Ulir Siaga). Inovasi ini merupakan penanganan gejolak harga dengan metode preventif, melalui optimalisasi tata niaga/rantai pasok yang terstruktur serta terintegrasi dari hulu sampai hilir.
Dari sisi hulu, penguatan produksi pangan terus diperkuat melalui penggunaan bibit unggul, penataan kalender tanam, hingga pemanfaatan teknologi pertanian terkini. Upaya perbaikan produksi ini secara efektif mampu meningkatkan produktivitas pertanian, di tengah keterbatasan lahan.
Melalui upaya tersebut, menurut data DPKP DIY, produksi padi mengalami peningkatan dari 810.980 GKP /ton (2019) menjadi 848.140 GKP/ton (2020), dan komoditas Jagung mengalami peningkatan produksi dari 369.147 ton (2019) menjadi 369.147 ton (2020).
Dari sisi hilir, dilakukan inovasi perluasan akses konsumsi melalui penggunaan teknologi digital. Pembatasan aktivitas selama pandemi telah diantisipasi dengan mendorong integrasi UMKM dengan transportasi online maupun e-commerce. Dengan terhubung ke platform digital, konsumen tetap bisa berbelanja kebutuhan harian dari rumah.
Selain itu akses di tingkat produsen juga diperluas melalui pembentukan pasar lelang digital di Panen.id. Pasar lelang komoditas secara digital ini secara efektif mampu mengurangi informasi asimetris dan memperluas jangkauan penjualan. Implikasinya ketika masa panen raya, komoditas yang dijual melalui pasar lelang di Panen.id memiliki harga yang lebih baik dibandingkan pasar lelang lainnya.
Di tengah pandemi, mayoritas provinsi di Indonesia mengalami penurunan ekonomi, sehingga daya beli menurun yang berimplikasi terhadap inflasi yang rendah. Untuk itu TPID DIY turut berperan mendorong konsumsi melalui subsidi ongkos kirim produk UMKM maupun bazar produk pangan.
“Ke depan, sesuai arahan dari Presiden RI bahwa TPID DIY harus berkontribusi tidak hanya menjaga stabilitas inflasi namun juga turut berperan dalam mendorong ekonomi,” imbuh Miyono.
Di tengah pandemi ini, aspek ekonomi tidak akan terlepas dari aspek kesehatan. Miyono mengatakan, vaksinasi merupakan game changer untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Kami mengapresiasi stakeholder terkait sehingga progres vaksinasi di DIY menjadi salah satu yang tercepat di Indonesia. Kami mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk membantu keluarga ataupun tetangga yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan informasi mengenai vaksinasi. Dengan capaian ini, menjadi penyemangat TPID DIY untuk bekerja lebih keras guna mendorong kegiatan ekonomi dan menjaga stabilitas inflasi.
Berdasarkan perkembangan terkini, kami meyakini ekonomi DIY 2021 akan tumbuh lebih baik dibanding 2020, yakni pada kisaran 4,5-5,3%, dengan tingkat inflasi yang masih sejalan dengan sasaran yang ditetapkan 3±1% (yoy). (Sukron)