KEBUMEN – Berawal dari bekerja di sebuah konveksi kain, Sumarsono (49) terampil dan menguasai tentang menjahit. Belajar menjahit secara otodidak, tadinya dia tak menguasai perihal menjahit sama sekali.
Pengalaman kerja di konveksi bertahun-tahun, Sumarsono pulang ke kampung halaman, membuka usaha sendiri. Diceritakan olehnya, buka usaha sendiri niatnya sembari untuk mengangkat lingkungan sekitar.
“Tidak terlalu muluk-muluk. Saya tidak begitu mengejar untuk mendapat keuntungan besar. Tujuannya membangkitkan lingkungan sekitar. Nah, yang penting orang-orang yang ada di sekitar bahagia serta bisa sebagai ladang beramal,” kata Sumarsono kepada wiradesa.co, Senin 14 Juni 2021.
Saat awal pandemi pemilik Zula Bumen Colection ini, masih dibantu oleh karyawan. Akan tetapi, tak lama dia harus memberhentikan mereka sebab kondisi yang tak stabil. Kini dengan berat hati dia berjuang sendiri dengan dibantu istri dan anak-anaknya.
Setiap hari Sumarsono selalu menjahit dan menghasilkan kurang lebih 5 lusin produk. “Kualitas bahan juga tak diragukan lagi yakni dari spandek poly Korea. Bahan dikirim dari Tangerang,” ujar Sumarsono yang tinggal di RT 3 RW 2, Dukuh Ingas, Desa Wotbuwono, Kecamatan Klirong, Kebumen. Hasil produksi konveksinya perlahan mulai dikenal masyarakat. Meski masih industri rumahan, namun sudah memiliki beberapa reseller. Selain lewat beberapa reseller, model pemasaran saat ini secara online dan juga dengan buka lapak setiap Minggu di Car Free Day (CFD) Kebumen. Produk utama Zula Bumen Colection berupa legging, short dewasa dan anak-anak. Berikutnya untuk inovasi yakni joger, celana training, celana rok senam, baju renang, baju menyusui, kaos, rok serta masker. Untuk kisaran harga jual standar satu legging dihargai Rp 35 ribu, baju renang anak-anak Rp 45 ribu.
Ditambahkan olehnya, semua usaha diniatkan untuk kerja serta keluarga. Salah satu kunci utama bisa bertahan dalam usaha konveksi karena Sumarsono sudah terampil dan menguasai segala hal berkait dengan konveksi. “Besar harapan saya supaya kondisi ekonomi tetap stabil. Tak hanya itu, membangkitkan ekonomi sekitar juga menjadi salah satu sasaran. Semoga kelak, anak saya juga ada yang meregenerasi usaha konveksi ini selanjutnya,” pungkasnya. (Nur Anggraeni)