Pepaya Calina kini memiliki potensi pasar yang menggiurkan. Berapa pun produksinya, akan terserap pasar di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Sejumlah petani memperoleh ratusan juta rupiah dari hasil panen papaya.
Dengan prospek ekonominya yang tinggi, beberapa petani di Sleman, melaksanakan budidaya Pepaya Calina. “Kami mulai menanam Pepaya awal tahun 2023,” ujar Ponijan, kepada Wiradesa.co, Jumat 25 Agustus 2023.
Petani ini menyewa lahan sekitar 2,5 hektar dan mulai tahun 2023 ditanami Pepaya jenis Calina. Ada 2.500 pohon dan sekarang sudah mulai panen. Untuk sekarang harganya antara Rp 3.000 sampai Rp 5.000 per kilogram dari kebun.
Ponijan menjelaskan sejak mulai tanam 7,5 bulan lalu, sampai sekarang sudah petik 5 kali. Hasil panennya sudah diambil langsung pedagang buah ke kebunnya dan dikirim ke Jakarta. Sehingga petani ini sudah mendapatkan hasil dari budidaya Pepaya Calina.
Berdasarkan pengamatan Wiradesa.co, setiap pohon papaya, terdapat sekitar 10 buah, bahkan banyak yang lebih. Jika dihitung minimal, setiap pohon menghasilkan 10 kilogram, dan harganya Rp 4.000 per kilogram, maka dari menanam 2.500 pohon Pepaya Calina, akan menghasilkan pendapatan Rp 100.000.000.
Sedangkan usia produktif pohon papaya, sangat tergantung dari perawatannya. Jika perawatannya bagus, kebutuhan tanaman papaya terpenuhi, maka usia produktif pohon pepaya akan lama. Sehingga produktivitasnya akan tinggi.
Untuk pemasaran buah Pepaya Calina cukup mudah. Karena kebutuhan pasar, khususnya di kota-kota besar sangat tinggi, tetapi hasil dari petani, rendah. Sehingga sering tidak memenuhi kebutuhan pasar.
Dengan situasi dan kondisi pasar seperti itu, maka budidaya Pepaya Calina sangat prospek dan memiliki peluang bisnis yang menjanjikan. Maka tanamlah, karena dengan menanam, kita akan menuai hasilnya. Wong nandur, bakal ngunduh. (Ono Jogja)