TASIKMALAYA – Disela kesibukan menanam dan merawat sayur-mayur, Kelompok Wanita Tani (KWT) Lestari di Jalan Cisinga Tasikmalaya mengolah singkong menjadi kicimpring.
Produksi kicimpring dilakukan KWT Lestari sejak pertengahan bulan puasa. “Mulai kemarin bulan puasa. Tepatnya pertengahan bulan puasa,” tutur Maulana Ibrahim pendamping KWT Lestari saat dihubungi Wiradesa.co, pada Selasa 8 Juni 2021.
Bahan dasar kicimpring dari adalah singkong. Untuk bahan dasar tersebut, saat produksi pertama kali dilakukan mereka membeli di pasar. Saat ini mereka menghabiskan 40 kilo singkong dan sudah memproduksi 3 kali.
“Kami sudah tiga kali produksi. Ada 49 kilogram singkong yang sudah dihabiskan. Produksinya skala kecil dulu karena bentrok dengan biaya,” katanya.

Penjualan produk tersebut hampir sama dengan sayur-mayur yang mereka tanam. Mereka jual kepada masyarakat sekitar dengan harga jual murah-meriah. “Kami pakai gram. Kemasan 250 gram kisaran Rp 10 ribu,” ucapnya.
Lebih lanjut Maulana menuturkan, tahap pembuatan kicimpring cukup mudah, pertama singkong di kupas, kemudian singkong yang sudah dikupas diparut, lalu dikasih bumbu, setelah diaduk dibentuk dan dikukus. Tahap terakhir sesudah dikukus langsung dijemur selama 2-3 hari. Kreativitas seperti yang dilakukan KWT Lestari sangat mungkin ditiru oleh kelompok lain. (Syarifuddin)