KEBUMEN – Petani bisa dikatakan sebagai pahlawan pangan nasional. Dari jasanya, kebutuhan pangan akan beras tersedia. Namun, sebelum menjadi beras membutuhkan banyak tahapan yang harus dilewati. Yang paling pokok dan mendasar ialah pemilihan benih padi.
Hal itu dikatakan Marsono (50), penjual benih padi siap tanam yang berjualan di Pasar Rendeng. Lokasi pasar berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Petanahan, Kebumen. Sehari-hari, Marsono jualan bibit padi siap tanam.
“Alhamdulilah, ketika musim tanam tiba jumlah yang laku lumayan, kisarannya 200-300 ikat perhari,” kata Marsono kepada wiradesa.co, Selasa, 4 April 2021. Keuntungan perhari bisa sampai Rp 100 ribu. Pelanggan datang dari berbagai wilayah di Kebumen.
Untuk pasokan tanaman benih padinya, mengambil dari Kelurahan Wajasari dan Paguntan. Harga satu ikat Rp 1.500. Dijelaskan olehnya, sekali memasok 100 sampai 200 ikat pakai motor.
Musim tanam 1 dan tanam 2 hasil penjualan biasanya berbeda. Musim tanam satu biasanya pembelian benih lebih banyak. Hal itu disebabkan baru akan memulai menggarap lahan. Sekali pembelian, satu petani biasanya 50-100 ikat. Sedangkan musim tanam dua karena perbaikan mengolah lahan, satu petani beli kisaran 20-30 ikat.
Marsono mengakui dari tahun ke tahun harga benih padi siap tanam tergolong stabil. Hal itu berdasarkan pengalaman dia yang sudah berjualan sejak 1992. Apabila musim tanam sudah habis maka kegiatan berikutnya mengurusi ternak. “Ya, pertanian dan peternakan sudah ada pada diri saya sejak dulu,” imbuh warga RT 2 RW 3, Desa Sidomulyo.
Marsono berharap harga benih padi siap tanam tetap terjaga. Kunci pertama sukses bercocok tanam dan bertani agar panen melimpah menurutnya, dengan memilih benih padi yang berkualitas. (Nur Anggraeni)