Mpok Mpon Minuman Rempah Penangkal Covid-19

BANTUL – Ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Handini Sari Dusun Kaliurang, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memproduksi minuman rempah yang menyehatkan. Minuman rempah instan ini meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga cocok untuk menghadapi pandemi Covid-19.

Ada berbagai varian rasa dan bahan baku, seperti kunir putih, jahe, kencur, dan temulawak. “Bahan bakunya semua ada di Padukuhan Kaliurang,” ujar Ibu Sawal, saat ditemui Wiradesa.co di tempat pembuatan Mpok Mpon Dusun Kaliurang Desa Argomulyo, Sabtu (3/10/2020). Harga satu kemasan berisi 100 gram dijual Rp10.000.

Sabtu pagi sejumlah ibu-ibu membuat minuman rempah di rumah Ibu Sawal yang sekaligus menjadi kantor KWT Handini Sari. Aktivitas ibu-ibu ini sangat didukung bapak-bapak yang tergabung dalam Kelompok Petani Hutan Handini Sari. “Kegiatan ibu-ibu itu sangat positif, karena selain memberdayakan ibu-ibu rumah tangga, juga mendatangkan masukan bagi keluarga,” kata Kidjo, Kepala Dukuh Kaliurang.

Kemasan minuman rempah jahe instan dan kunir putih jenis mangga, laku di pasaran. Karena terserap pasar, para ibu rumah tangga bersemangat meluangkan waktu berkumpul dua pekan sekali di rumah Pak Sawal Widyanto, yang dijadikan sebagai sentra produksi bersama. Di ruang terbuka, peralatan sederhana blender, wajan, kompor gas menunjang kegiatan produksi para ibu rumah tangga anggota KWT Handini Sari.

Baca Juga:  Salon dan Spa D’Khenes: Ikhtiar Endri Lestari Menghadapi Rumitnya Situasi Ekonomi di Musim Pandemi

Produksi minuman rempah bubuk sudah berlangsung dua tahun. Semua usaha produksi dikelola bersama melalui Kelompok Tani Wanita Handini Sari. “Para ibu berkumpul tiap dua minggu sekali atau bilamana ada pesanan tetapi stok produksi telah habis. Bahan baku diutamakan berasal dari kebun tanaman anggota,” ucap Kidjo.

Meski sudah terbilang rutin berproduksi akan tetapi bisnis minuman rempah serbuk dikatakan Kidjo masih sebatas pekerjaan sampingan di sela kegiatan pertanian warga khususnya merawat kebun kunir putih jenis mangga. “Hitungan/kalkulasi usaha tak terlalu rinci. Untung yang ada semua dikelola kelompok dikumpulkan untuk tambahan belanja pupuk atau dipakai untuk kebutuhan bersama lainnya,” tambah Kidjo.

Ibu-ibu rumah tangga anggota KWT Handini Sari mengemas minuman rempah instan (Foto: Sukron/Wiradesa)

Proses produksi minuman rempah seduh terbilang sederhana. Dituturkan Mbah Sutinem, salah seorang anggota kelompok, bahan baku jahe atau kunir putih jenis mangga dikupas, cuci bersih lalu diparut atau diblender halus. Setelah itu, diendapkan selama setengah jam. Berikutnya tuang air perasan kunir putih jenis mangga atau jahe ke atas wajan dan panaskan diaduk-aduk hingga terbentuk kristal serbuk jahe dan kunir putih.

Baca Juga:  Tiga Kiat Jitu Sukses Buka Usaha Toko Kelontong

Selama proses memasak ditambahkan bahan lain yakni gula pasir, serai, kayu manis, cengkeh dan kapulaga. Proses selanjutnya serbuk diayak, dan dikemas rapi serta dipasang label. “Kemasan plastik 100 gram harganya Rp 10 ribu,” kata Mbah Sutinem.

Karya ibu-ibu rumah tangga anggota KWT Handini Sari Dusun Kaliurang Desa Argomulyo layak diacungi jempol. Karena minuman rempah instan itu sangat bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan cocok untuk menjalani adaptasi kehidupan baru di masa pandemi Covid-19. (Sukron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *