Pelihara 100 Bebek, Seminggu Bisa Hasilkan 500 Butir Telur

Tri Pandoyo memberikan pakan jadi bagi 100 ekor bebek di kandang miliknya. (Foto: Wiradesa.co)

KULONPROGO – Ternak bebek skala kecil dengan pengandangan di sekitar rumah tak boleh dipandang sebelah mata. Kebutuhan telur bebek menjadi peluang tersendiri bagi para pemilik bebek.

Peternak bebek Tri Pandoyo dengan peliharaan 100 bebek, pernah dalam satu hari bisa memanen 93 butir telur dari kandang bebek di belakang rumahnya. “Hari ini dapat 87 butir telur. Jika seminggu hitungannya bisa dapat 500-600 butir telur,” ungkap Tri Pandoyo kepada wiradesa.co di rumahnya, Bugel RT 36 RW 18 Kapanewon Panjatan, Rabu 23 Agustus 2023.

Tri bercerita, ia memang suka dan tertarik mengembangkan ternak bebek. Di awal tahun ia menetaskan telur bebek. Setelah besar enam belas bebek ditukar meri atau anakan bebek sebanyak 32 ekor. Ia kembali menambah jumlah meri di kandang secara bertahap. “Dari 32 tambah 25 meri tambah lagi 65 meri. Itu di Januari 2023. Jumlah keseluruhan ternak kini ada 100 bebek lebih. Pejantan empat. Sisanya betina,” ujarnya.

Produksi telur perdana sekitar April lalu. Awalnya belum semua menghasilkan telur karena usia bebek tak seragam. Hasil telur dijual mentah tak diolah menjadi telur asin. Sebutir telur bebek saat ini dihargai Rp 2050. Harga telur turun dari sebelumnya Rp 2200 per butir.

Baca Juga:  Menetaskan Telur Bebek Cara Tradisional, Telur Bebek Dierami Ayam Babon

“Telur diambil pedagang seminggu sekali. Kadang tetangga kiri kanan bila ada yang butuh telur bebek juga dilayani. Butuh 10, 20 sampai 50 butir dipersilakan. Tapi yang pernah kumpul agak banyak seminggu sampai dapat 600 butir lebih. Rata-rata setiap minggu produksi 500 butir telur,” imbuhnya.

Agar rutin bertelur, asupan pakan bebek harus menjadi perhatian. Soal pakan Tri Pandoyo sudah punya langganan pemasok dari Minggir Sleman berupa pakan jadi menyerupai pelet. Harga pakan per kantong Rp 370 ribu. Kebutuhan pakan dalam seminggu kurang lebih dua kantong.

Guna regenerasi bebek petelur, suami dari Agung Winardiyati punya kiat. Secara berkala ia menetaskan telur bebek yang dia nilai layak. Biasanya dipilih telur yang bentuknya membulat. Ia telah niteni bentuk telur membulat akan menghasilkan meri betina.

Cara menetaskan telur yang dilakukan pun cukup unik karena ia tak memakai mesin tetas. Dia lebih memilih telur bebek dierami ayam yang tengah mengerami. Telur ayam ia ambil dari petarangan dan diganti dengan telur bebek. Satu induk ayam betina mengerami sebanyak 15 butir telur bebek.

Baca Juga:  Batik Pajjar, Batik Khas Desa Ging-Ging

“Sekarang ada empat induk ayam betina yang mengerami telurnya. Telurnya diambil dan diganti masing-masing 15 butir telur bebek. Sampai menetas butuh waktu 28 hari,” jelasnya.

Ratusan butir telur bebek terkumpul saban minggu. Selain diambil oleh pedagang, sebagian telur bebek ditetaskan. (Foto: Wiradesa.co)

Guna menghemat pakan, anakan bebek tak seluruhnya dikasih pakan di rumah. Bebek remaja sebelum menghasilkan telur akan dilepas pagi hari diarahkan ke sawah dan sungai irigasi agar mencari pakan sendiri. Setelah bebek mampu bertelur akan diambil dan diboyong ke kandang.

“Ada 120 bebek milik sendiri yang masih harus angon. Pagi dilepas ke sawah sore digiring ke kandang milik Simbah di Panjatan. Ada juga 260 bebek titipan orang yang dipasrahkan buat diangon,” katanya.

Sistem pengandangan yang dibuat untuk bebek petelur yang dilakukan Tri sangat sederhana dan murah. Hanya bermodal atap plastik terpal dan pagar keliling ala kadarnya. “Lokasi kandang bebek di belakang rumah,” ucapnya.

Bagaimana dengan bebek yang sudah tak produktif bertelur? Bebek yang sudah tak produktif bertelur akan dijual ke pedagang. Satu ekor laku Rp 55 ribu. Terkadang istrinya juga menjual menu rica-rica bebek pre order. Satu ekor bila dirica-rica dijual matang sekitar Rp 100 ribu. (Sukron)

Baca Juga:  Kakek 70 Tahun Naik Sepeda Tawarkan Lincak Bambu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *