PURWOKERTO – Buka usaha roti bakar dipilih lima anak muda Purwokerto dalam mengisi waktu luang. Rendi, Tsany, Anjas, Maya dan Hilmi sepakat mengisi waktu luang mereka dengan kegiatan bermanfaat sembari belajar hidup mandiri.
“Awalnya kami sering nongkrong bareng. Kemudian di tengah obrolan, ada gagasan untuk mendirikan usaha. Tapi usahanya kita langsung yang menangani,” kata Tsany Imianiah, salah seorang founder Roti Bakar Hanania kepada wiradesa.co, Minggu, 21 Februari 2021. Dari obrolan itu akhirnya lahir Roti Bakar Hanania.
Buka pertama pada 9 Februari 2021, menurut Tsany, kegiatan jualan mereka beroleh sambutan baik dari masyarakat sekitar. “Memang terhitung baru namun sudah mendapat sambutan cukup baik,” ucap Tsany yang mengambil jurusan manajemen pada salah satu universitas di Purwokerto.
Tsany menuturkan, pertama kali buka, Roti Bakar Hanania langsung rilis dua otlet. Outlet pertama di Jalan HR Boenyamin sedangkan outlet kedua di jalan Jenderal Soedirman.
“Kami buka dari pukul 17.00-22.00. Bahan dasar membuatnya antara lain selai, roti, susu dan margarin. Peralatannya cukup menggunakan pemanggang,” ujarnya.
Dengan harga Rp18-24 ribu, lanjutnya, masyarakat sudah bisa menikmati lembutnya roti bakar premium Hanania. “Sejauh ini rasa yang banyak diminati konsumen yaitu coklat kranci dan tiramizu kranci,” imbuhnya.
Kualitas roti bakar, sangat diprioritaskan. Lapisan selai premium yang lembut membuat sensasi tersendiri bagi pelanggan. Selain itu, proses pemanggangan disesuaikan dengan permintaan konsumen membuat pelanggan puas. Ditambah susu kualitas premium roti bakar makin lezat untuk disantap. Terakhir, proses pengemasan menggunakan kualitas boks higienis dengan grease proof dan leak proof serta microwave.
“Roti bakar merupakan makanan yang masuk ke semua kalangan. Meski begitu, kami berusaha maksimal dan tak asal-asalan dalam memberi pelayanan,” pungkas Tsany. (Nur Anggraeni)