SLEMAN – SD Negeri Perumnas Condongcatur melaksanakan kegiatan pencegahan dan penanggulangan kekerasan di lingkungan sekolah (anti bullying), Senin (30/10/2023).
Kegiatan diikuti seluruh siswa-siswi SD Negeri Perumnas Condongcatur yang berjumlah 445 siswa, para pendidik, perwakilan komite dan perwakilan orang tua.
Kepala Sekolah SD Negeri Perumnas Condongcatur, Indah Lestari, S.Pd.SD dalam sambutannya mengajak semua siswa untuk bersama-sama melakukan tindakan stop bullying di lingkungan sekolah.
“Sudah selalu diingatkan kepada seluruh anak didik untuk tidak mengejek, menyakiti dan mengucilkan sesama teman agar tercipta suasana yang nyaman di lingkungan sekolah dalam kegiatan menuntut ilmu di sekolah,” kata Indah.
Dalam paparannya, Kamituwa Condongcatur, Al Thouvik Sofisalam, A.Md menyampaikan materi tentang “Stop Bullying di Lingkungan Sekolah”.
“Diharapkan kepada semua siswa-siswi untuk berhenti melakukan bullying baik secara verbal ataupun secara fisik mengingat dampak negatif yang akan ditimbulkan yang akan membekas dan dapat menimbulkan dendam tersendiri bagi korban bullying,” ucap Al Thouvik.
Al Thouvik juga mengajak siswa/siswi untuk tetap saling menghormati, menyayangi dan saling melindungi kepada sesama teman, taat dan patuh kepada orang tua saat di rumah dan taat kepada guru ketika di sekolah.
Kemudian kepada pendidik diharapkan di lingkungan sekolah bisa tercipta suasana yang nyaman bagi siswa untuk belajar dan selalu memperhatikan perilaku-perilaku siswa/siswi yang rentan dan mengarah kepada tindakan bullying.
“Agar sekolah memberi tugas kepada para siswa untuk membuat buku refleksi di mana semua hal yang terkait kegiatan di sekolah nantinya ditulis siswa setiap hari yang kemudian ditandatangani orang tua, sehingga orang tua menjadi tahu apabila ada kejadian-kejadian yang sudah mengarah kepada tindakan bullying bisa terdeteksi sejak dini,” ujarnya.
Kepada orang tua untuk menanamkan pendidikan karakter dan budi pekerti, akhlak yang baik dimulai di lingkungan keluarga, agar anak ketika keluar dari rumah secara mental dan akhlak akan siap menghadapi pengaruh-pengaruh dari luar dan dapat memilah mana yang baik dan mana yang buruk.
Sementara, Kanit Bimas Polsek Depok Timur, AKP Priyo Widodo menyampaikan cerita-cerita berkaitan dengan bullying dan contoh-contoh tersebut adalah hal yang tidak baik dan tidak layak ditiru oleh para siswa-siswi.
Kegiatan diakhiri dengan penandatangan komitmen bersama mencegah bullying di lingkungan sekolah.
Beberapa tips untuk mengatasi dan mencegah bullying di lingkungan sekolah.
1. Beri edukasi tentang bullying
Penting untuk memberi pemahaman kepada siswa tentang apa itu bullying, mengapa itu salah, dan dampak negatifnya.
2. Fasilitasi komunikasi terbuka
Buatlah lingkungan di sekolah di mana siswa merasa nyaman untuk berbicara tentang masalah mereka tanpa takut dicemooh atau diejek.
3. Pendidikan empati
Ajarkan kepada siswa untuk mengerti dan menghargai perasaan orang lain. Ini bisa dilakukan melalui permainan peran atau diskusi kelompok.
4. Buat kelompok dukungan
Bangun program kelompok kecil atau klub di sekolah yang fokus pada membangun persahabatan, kepercayaan diri, dan mengatasi masalah sosial.
5. Libatkan orangtua dan wali
Melibatkan orangtua dalam upaya mencegah bullying. Mereka dapat mendukung anak-anak mereka dan mengajarkan nilai-nilai positif.
6. Adakan pelatihan untuk guru dan staf
Berikan pelatihan kepada guru dan staf sekolah tentang cara mengidentifikasi dan menangani situasi bullying, serta cara mendukung korban dan pelaku.
7. Buat aturan jelas dan konsekuen
Pastikan bahwa sekolah memiliki kebijakan yang jelas terkait bullying, termasuk sanksi bagi pelaku. Hal ini perlu dikomunikasikan dengan baik kepada semua siswa.
8. Fasilitasi program pendidikan karakter
Ajarkan siswa tentang nilai-nilai seperti empati, toleransi, dan saling menghargai.
9. Promosikan kegiatan positif dan pengembangan diri
Fokuskan pada kegiatan yang membangun kepercayaan diri dan keterampilan sosial, seperti klub olahraga, seni, atau kegiatan ekstrakurikuler lainnya.
10. Berikan dukungan untuk korban dan pelaku
Penting untuk memberikan dukungan kepada korban, namun juga penting untuk membantu pelaku agar bisa memahami dan mengubah perilaku mereka.
Perlu diingat mencegah bullying adalah tanggung jawab bersama bagi semua anggota komunitas sekolah, dengan bekerja sama, dapat menciptakan lingkungan yang aman dan positif untuk semua siswa. (*)