BANTUL – Tiga kelurahan menjadi pelopor Desa Maritim di Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk pengembangannya, ketiga kelurahan ini mendapatkan dana program Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Dana Keistimewaan (Danais) untuk tahun anggaran 2021.
Ketiga kelurahan itu, Kelurahan Tileng, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Kelurahan Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, dan Kelurahan Bugel, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulonprogo.
Menurut Lurah Tileng, Suwardi, sebagai Desa Maritim Kelurahan Tileng mendapat kucuran Danais melalui program BKK sebesar Rp 500 juta. Dana tersebut untuk pengembangan sumberdaya manusia berupa Sekolah Alam Pesisir, pelatihan olahan ikan laut, dan permodalan bagi petani dan nelayan.
“Untuk pengembangan Desa Maritim pertama-tama atau yang menjadi prioritas utama adalah pengembangan mutu sumberdaya manusia,” ujar Suwardi, Sabtu 4 September 2021. Selanjutnya baru program yang lain, disesuaikan dengan potensi yang ada di wilayah Kelurahan Tileng.
Sedangkan Lurah Gadingsari Mashuri menjelaskan Kelurahan Gadingsari mendapat dana dari program BKK Danais. Dana ini untuk pengembangan produksi garam, konservasi penyu, dan optimalisasi lahan pertanian pasir.
“Selama ini konservasi penyu dilaksanakan oleh relawan. Para relawan itu kebanyakan petani dan nelayan. Dengan adanya dukungan dana dari Danais, semoga para relawan tambah bersemangat,” ujar Mashuri.
Sementara Kelurahan Bugel memanfaatkan dana program BKK Danais untuk pengembangan konservasi tanaman mangrove. Nantinya konservasi mangrove diharapkan menjadi obyek wisata. Selain itu, anggarannya juga untuk memberdayakan para petani dan nelayan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Bayu Mukti Sasongko, mengemukakan di pesisir pantai wilayah DIY sepanjang 103 kilometer ada 34 kelurahan. Diharapkan semua kelurahan di pesisir laut menjadi Desa Maritim. Kelak Desa Maritim akan menjadi penggerak masa depan perekonomian di DIY. (*)