Bila Iklim Mendukung dan Harga Jual Tinggi Petani Bawang Merah Sukoreno Berpotensi Untung Puluhan Juta

Wiradesa.co – Bertani bawang merah jadi harapan baru bagi petani Sukoreno. Banyak diantaranya bahkan para petani muda atau petani milenial. Lahan pertanian bawang merah terhampar luas di wilayah Sukoponco dan persawahan di wilayah Kalimenur.

“Pertanian bawang merah perluasan lahan dari Srikayangan. Petani Sukoponco tertarik dengan nilai ekonomi pertanian bawang merah. Di Srikayangan pertanian bawang merah telah berhasil meningkatkan kesejahteraan petani setempat,” ujar lurah Sukoreno Olan Suparlan pada acara gerakan OPT Bawang Merah bertempat di lahan persawahan Kelompok Tani Suka Makmur Sukoponco Sukoreno Sentolo, Kulonprogo, Rabu (16/9/2020).

Ketua Kelompok Tani Suka Makmur H Jumad menuturkan, anggota kelompoknya sekitar 120 petani sudah pernah mencoba menanam bawang merah dua tahun lalu namun hasil kurang optimal. Dengan berbagai langkah perawatan di bawah bimbingan para penyuluh pertanian BPP Sentolo diharapkan panen tahun ini berhasil baik.

Lahan persawahan yang ditanami bawang merah oleh kelompok tani Suka Makmur mencapai 48 hektar. Adapun taksiran panen menurutnya sekitar 2 ton bawang merah per luas lahan 1000 meter.

Baca Juga:  Cara Okulasi Belimbing Bangkok Merah dengan Teknik Sambung Samping

“Kendalanya saluran air bocor sehingga petani harus melapisi saluran air pakai plastik. Harga pupuk dirasakan mahal,” kata Jumad. Pengolahan lahan dimulai setelah panen padi selesai. Lahan ditraktor, dikeringkan sementara, dibikin bedeng lebar 90 cm jarak antar bedeng 40 cm tapi ada pula yang cuma 15 cm. Pupuk dasar ditebar antara lain DGW, Phonska. Pemupukan susulan dilakukan lagi setidaknya setelah umur tanaman 10 hari dan umur tanaman 25 hari. Komposisi pupuk antara lain Phonska, KCL, SP36, ZA.

“Varietas bawang merah varietas Thailand, bila iklim mendukung, air cukup, hama terkendali prediksi panen tiap 1000 meter menghasilkan 2,5 ton bawang merah,” ucap Kasiah SP, Koordinator BPP Sentolo sembari menambahkan kegiatan hari itu dilakukan penyemprotan zat pengatur tumbuh dan pemberian semprotan untuk mengantisipasi penyakit.

Ditambahkan Jumad, pertanian bawang merah menjanjikan keuntungan tetapi biaya produksi pertanian juga tidak murah. Tiap 1000 meter lahan dibutuhkan modal sekitar Rp10 juta untuk benih dan perawatan tanaman beserta upah tenaga. Bila panen bagus dengan hasil panen setidaknya mencapai 2 ton dan harga jual bawang merah bisa mencapai Rp15 rb per kilo, modal telah kembali bahkan petani untung Rp20 juta dalam musim tanam hingga panen 75 hari. (Sukron)

Baca Juga:  Pasar Desa Tingkatkan Perekonomian Lokal “Deso Mowo Coro, Negoro Mowo Toto"

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *