Hallib 20 Tahun Bertahan Membuat Keranjang Bambu

Hallib lebih 20 tahun berkecimpung pada kerajinan keranjang bambu (Foto: Wiradesa)

SUMENEP – Membuat keranjang dari bambu dilakukan Hallib sejak ia masih muda. Rutinitas sebagai perajin keranjang bambu masih terus dijalaninya hingga kini. Kurang lebih 20 tahun ia berkecimpung pada kerajinan keranjang bambu.

“Saya membuat kerajinan ini sudah lama. Lebih dari dua puluh tahun. Saat masih muda saya sudah membuat ini,” tuturnya, saat ditemui di Desa Batuputih Kenek, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep. Minggu 6 Juni 2021.

Setiap hari dia bisa membuat 10 keranjang berbahan dasar bambu. Dalam membuat keranjang dia juga memperhatikan kerapian dalan menganyam bambu agar menarik dan tidak cepat lepas.

“Sehari bisa membuat sepuluh keranjang. Bisa lebih juga. Saya sangat memperhatikan kerapian dalam menganyam. Agar hasil anyaman rapi dan tidak cepat rusak,” katanya sambil menunjukkan keranjang yang dia buat.

Untuk harga kakek asal Batuputih Kenek mengatakan, satu pasang keranjang yang dibuat, dia jual Rp 30 ribu. Biasanya dia menjualnya ke pasar. Ada juga yang langsung memesan ke rumahnya.

“Satu pasang keranjang saya jual tiga puluh ribu. Kalau dulu ketika masih muda, harga keranjang yang saya buat saya jual dua puluh lima rupiah di masa itu. Saya jual ke pasar, tapi ada juga orang yang memesannya ke sini,” jelasnya.

Baca Juga:  Kakek 70 Tahun Naik Sepeda Tawarkan Lincak Bambu
Keranjang Bambu (Foto: Wiradesa)

Lebih lanjut laki-laki yang kesehariannya juga bertani menuturkan, untuk bambu dia membeli kepada masyarakat sekitar. Satu bambu utuh dia beli seharga Rp 70 ribu. Untuk satu bambu dia bisa buat delapan keranjang.

“Bambu ini saya beli pada masyarakat sekitar. Satu bambu saya beli tujuh puluh ribu. Dari satu bambu itu saya bisa membuat delapan keranjang,” terangnya.

Keranjang bikinan Hallib multifungsi. Ada yang biasa menggunakan untuk wadah jagung saat panen, ada juga menggunakannya untuk hal lain, tergantung orang yang mau menggunakannya.

Meski saat ini sudah banyak wadah atau keranjang terbuat dari bahan plastik. Tetapi pelanggan tetap terus berdatangan di rumahnya atau ke pasar untuk membeli keranjang. Karena produk milik warga Desa Batuputih Kenek tersebut lebih kuat dan tidak gampang pecah. (Syarifuddin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *