Ikanesia Pelopor Budidaya Lele Sehat

Ikanesia pelopor budidaya ikan lele sehat di Daerah Istimewa Yogyakarta. (Foto: Wiradesa)

YOGYAKARTA – Ikanesia yang didirikan Abbas Abdurrahman, merupakan pelopor budidaya ikan lele sehat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pemuda pelopor Kota Yogyakarta ini terus mengembangkan usahanya di bidang pangan dengan label organic food.

“Kami sungguh-sungguh berusaha produk ikan lele Ikanesia itu sehat untuk dikonsumsi,” ujar Abbas Abdurrahman, Owner Ikanesia, kepada Wiradesa.co, Jumat 3 September 2021. Agar produksi lele sehat, maka perlu diupayakan kesehatannya mulai dari bibit, pakan, air, dan kolam pembibitan maupun pembesarannya.

Untuk mengupayakan lele sehat, Ikanesia melakukan pembibitan dan pembesaran lele sendiri. Untuk awalnya menggunakan tujuh kolam bundar yang terbuat dari terpal. Tempat produksinya di Dusun Sawo, Kelurahan Wirokerten, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul.

Pakannya tidak sembarangan yang membuat lele tidak sehat. Ikanesia memiliki standar sendiri untuk memberi pakan lele. Sedangkan airnya juga khusus untuk memelihara ikan lele. Bukan air buangan atau sisa keperluan rumah tangga.

Abbas optimis mendapatkan keuntungan dari usaha budidaya ikan lelenya. Karena kebutuhan ikan lele di DIY sangat tinggi. Sementara produksinya belum mencukupi kebutuhan, baik untuk rumah tangga, maupun penjual pecel lele. “Di Yogyakarta itu banyak penjual pecel lele. Selama ini, kebutuhan lelenya banyak didatangkan dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur,” kata Abbas.

Baca Juga:  Lima Hal yang Perlu Diperhatikan bagi Peternak Lele

Saat ini, Ikanesia masih menyasar untuk memenuhi kebutuhan ibu-ibu rumah tangga, penjual pecel lele, dan pemasok lele di pasar-pasar. Ikanesia menjual lele sehat Rp 23.000/kilogram. Sedangkan di pasar dijual Rp 26.000/kg.

Abbas yang dibantu tiga anak muda, yakni Isa bagian produksi, Khansa pemasaran, dan Mush’ab pemasaran mengembangkan Ikanesia melalui tiga usaha, Ikanesia Delivery, Ikanesia Filet, dan Ikanesia Asap.

Ikanesia Delivery mengupayakan konsumen dapat memesan lele melalui online. Selanjutnya lele diantar ke rumah atau tempat konsumen. Sedangkan Ikanesia Filet membuat produk lele dijual secara filet baik melalui online maupun offline. Harganya Rp 35.000/kg, sementara harga di pasar Rp 40.000/kg. Lele filet dapat langsung digoreng atau dibakar. “Target kami, produk lele filet masuk ke supermarket,” tegas Abbas.

Sementara Ikanesia Asap masih direncanakan untuk program tahun 2022. Untuk tahun 2021 masih fokus di delivery dan filet. Selain itu Ikanesia juga terus berupaya meningkatkan produksi ikan lele. Karena permintaan lele dari waktu ke waktu terus naik.

Baca Juga:  Panen Raya Ikan Lele KSPP “Mina Mitra” Banjarharjo Belum Mampu Memenuhi Kebutuhan Pasar: Produksi 64 Ton Kebutuhan Pasar 156 Ton

Cara berbisnis anak-anak muda ini layak diacungi jempol. Mereka tidak membabibuta mencari keuntungan terus menerus. Baginya ada waktu untuk kegiatan sosial. Ikanesia secara rutin melakukan kegiatan amal. Selalu ada lele gratis saat panen bagi warga sekitar.

Ikanesia bertekat dapat memelopori masyarakat untuk berani membuat usaha pembibitan maupun budidaya lele konsumsi. Juga mengenalkan masyarakat Yogyakarta dengan produk lele asap dan filet yang dapat dijadikan salah satu kuliner khas Yogyakarta. Ikanesia sebagai pelopor budidaya lele yang sehat di Yogyakarta. (Ono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *