YOGYAKARTA – Jatah libur akhir tahun menyambut Natal dan tahun baru, serta pengganti libur Idul Fitri 2020, dipastikan dikurangi tiga hari yakni pada 28, 29, 30 Desember mendatang. Pemerintah mengambil langkah tersebut untuk mengurangi lonjakan angka positif Covid-19.
Menurut Sukamto, pelaku wisata desa di Pulepayung Kokap Kulonprogo, DIY, masa liburan yang diperpendek justru dikhawatirkan malah berdampak pada berjubelnya kunjungan alias terjadi penumpukan pengunjung pada hari tertentu.
“Sebagai pengelola wisata kami tentu tak mungkin menolak pengunjung kalau mereka sudah sampai lokasi. Tapi kami berkomitmen tetap patuh pada prokes atau protokol kesehatan yang berlaku,” kata Kamto, Sabtu (5/12/2020).
Menolak kunjungan wisatawan juga tak dipandang sebagai langkah yang tepat oleh pengusaha Bakpia Jogkem, Arya Ariyanto. Ditemui di pusat oleh-oleh di Jalan Ireda 5-7 Prawirodirjan Yogya, Arya mengatakan, dua bulan terakhir jumlah kunjungan ke Bakpia Jogkem sudah mencapai 40 hingga 50 bus besar tiap pekan.
“Kebanyakan rombongan masyarakat umum, kelompok arisan, komunitas. Kalau rombongan sekolah atau instansi memang belum, karena terikat aturan,” tutur Arya.
Diakui Arya, jumlah kunjungan menurun signifikan akibat wabah Covid-19. Bisnis bakpia dan pusat oleh-oleh khas Yogya yang dikelolanya bahkan sempat libur 3 bulan lebih. Baru buka kembali sejak akhir Juni. Menurutnya, kenaikan jumlah kunjungan bus wisata empat bulan terakhir mencapai 5-10 persen.
“Segmen utama kami memang wisata rombongan pakai bus. Dan untuk Yogya kebijakan pemerintah terkait pariwisata sudah oke. Tak ada penolakan atau pemulangan kunjungan wisata. Sebagai pelaku usaha di sektor pariwisata kami mendukung penuh regulasi dan taat pada kebijakan,” ujarnya.
Sebagai pelaku usaha, dengan segmen pasar utama wisatawan yang datang berombongan, Arya berharap agar arah kebijakan pemerintah ke depan tetap memberi dukungan dan memberi ruang ekonomi yang luas bagi seluruh pelaku industri pariwisata.
“Berwisata itu pilihan. Mau sendiri-sendiri atau rombongan, asal semua bisa menjamin protokol kesehatan dijalankan secara tertib, bisa saling menjaga satu sama lain. Kunjungan berombongan lewat biro tentu sudah terencana, terorganisir dan terpantau,” tambah Arya menyikapi rencana pemerintah yang akan mempercepat pemulihan sektor pariwisata lewat akselerasi quality tourism dari semula berorientasi pada quantity tourism.
“Di Yogya, Ngarso Dalem sangat peduli dan prorakyat. Untuk kebijakan di lapangan yang ada saat ini sudah jalan baik sebisa mungkin dapat dipertahankan,” papar Arya sembari mengatakan, menyambut masa libur akhir tahun, di pusat oleh-olehnya, imbauan agar selalu taat pada protokol kesehatan tak akan dikendorkan. Setiap rombongan bus yang datang akan diingatkan melalui pengeras suara agar jangan sampai lupa cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, dan cek suhu badan sebelum masuk. (Sukron)